Karena freelancer tidak dapat menentukan secara pasti kapan proyek berikutnya akan datang dan kapan dia akan mendapatkan bayaran lagi, dia bergantung biaya hidup pada dana darurat. Oleh sebab itu dana ini harus disiapkan sebanyak-banyaknya.
3. Pisahkan Rekening Bisnis dan Transaksi Harian
Freelancer umumnya menerima gaji lewat platform penyedia lowongan dan jasa freelance. Platform-platform ini akan mengirimkan bayaran freelance begitu pemilik proyek telah menyepakati bahwa tugas telah terlaksana dengan baik.
Bayaran akan dikirimkan ke akun freelancer, dan dapat dicairkan ke rekening bank setempat. Agar sumber pendapatan jelas dan pengelolaannya tidak membingungkan, gunakan rekening terpisah untuk pencairan bayaran dan transaksi sehari-hari.
Jangan gabungkan rekening pencairan bayaran dengan rekening yang digunakan untuk membayar transaksi sehari-hari, tujuannya agar freelancer dapat dengan mudah melacak arus keluar masuk keuangannya.
4. Pertimbangkan Proteksi Jiwa dan Kesehatan
Meskipun tidak bekerja pada perusahaan, freelancer tetap dianjurkan untuk mendaftarkan diri sebagai peserta BPJS Kesehatan, atau mengikuti asuransi lain untuk memberikan proteksi terhadap risiko kesehatan.