1. Nomor HP Tidak Aktif
Pada umumnya, untuk melakukan verifikasi data, pihak penyedia pinjaman online memerlukan nomor HP yang bisa dihubungi. Jika nomor HP Anda tidak aktif, maka pengajuan pinjaman Anda pun tidak dapat diproses dan akan selalu gagal. Oleh karena itu, pastikan nomor HP yang Anda daftarkan dalam keadaan aktif.
2. Data Pribadi Tidak Valid dan Berbeda dengan Identitas di KTP
Pinjaman online sangat mengandalkan data yang Anda masukkan, seperti KTP, nomor telepon, atau informasi pekerjaan. Data yang tidak lengkap, tidak valid, atau tidak sesuai dengan ketentuan bisa menyebabkan aplikasi ditolak.
3. Jumlah Cicilan Terlalu Besar
Biasanya, pihak fintech atau penyedia pinjaman online akan melakukan pengecekan terhadap kondisi keuangan calon debitur. Karena itulah, jika calon debitur memiliki jumlah cicilan dengan nilai yang terlalu besar dari pendapatan, maka hal tersebut bisa menjadi bahan pertimbangan untuk memberikan pinjaman. Jika cicilan terlalu besar dan tidak sesuai pendapatan Anda, maka pengajuan pinjaman Anda bisa ditolak.
4. Pengajuan Melebihi Limit yang Ditentukan
Setiap lembaga penyedia pinjaman memiliki ketentuan limit tersendiri yang bisa dipinjam oleh calon debiturnya. Oleh karena itu, jika pengajuan pinjaman melebihi limit yang sudah ditentukan, pengajuan pinjaman online Anda pun bisa gagal atau ditolak.
5. Pendapatan Belum Sesuai Persyaratan
Penyebab selalu gagal pinjaman online juga bisa jadi karena penghasilan bulanan Anda dianggap tidak cukup untuk membayar cicilan pinjaman. Pasalnya, beberapa pinjaman online menetapkan syarat minimum penghasilan yang harus dipenuhi.