Selain FOMO dan tergiur diskon, depresi juga bisa menyebabkan gaya hidup yang boros. Ketika seseorang stress berlebihan, dia bisa saja mengembangkan pola konsumsi yang impulsif. Gemar belanja supaya hati senang, padahal dia tidak membutuhkan barang yang dibeli.
Sebelum akhirnya merealisasikan niat untuk mengubah kebiasaan boros, penting bagi individu untuk mencari akar masalah yang membuatnya impulsif dan gagal menentukan skala prioritas.
Setelah akarnya ketemu, barulah ia bisa menentukan langkah selanjutnya untuk mulai mengubah kebiasaan buruknya. Jika perlu, mintalah bantuan kepada profesional untuk membantu Anda mencari akar masalah dan menyelesaikannya.
Jika akar masalah sudah tertangani, selanjutnya Anda dapat menerapkan cara-cara ini untuk membantu Anda mengubah kebiasaan boros. Mengutip OCBCB NISP dan sumber lainnya (7/5), berikut penjelasannya.
7 Tips Mengubah Kebiasaan Boros
1. Susun Budgeting
Menyusun budgeting atau pos alokasi dapat membantu Anda untuk menetapkan jumlah-jumlah uang yang dapat dipakai untuk semua kebutuhan dalam sebulan. Misalnya, budget untuk transportasi, parkir, belanja bulanan, makan, listrik, dan sebagainya.