IDXChannel—Beberapa brand telah menjadi franchise minuman terlaris, outletnya menjamur dan mudah ditemui di kota besar seperti Jakarta, Bekasi, Depok, dan sekitarnya.
Franchise atau waralaba menjadi opsi cepat bagi pemilik brand untuk melakukan ekspansi tanpa mengeluarkan modal besar. Sementara bagi pewaralaba, opsi franchise menjadi jalan pintas untuk membuka usaha tanpa harus memikirkan produk dari nol.
Berkat opsi franchise inilah, brand dapat meningkatkan peluang untuk menjangkau pangsa konsumen yang lebih luas dan meningkatkan pendapatan secara bersamaan.
Jika Anda tengah mempertimbangkan skema franchise untuk memulai usaha, berikut ini adalah beberapa franshie minuman terlaris di kota-kota besar.
7 Franshice Minuman Terlaris 2024
1. Teh Poci
Brand Teh Poci telah eksis sejak lama dan hingga hari ini masih bertahan dengan harga jual yang murah, sehingga terjangkau oleh konsumen dari semua kalangan. Melansir Kasir Pintar (1/11), usaha kios Teh Poci pertama kali diusung oleh Ibu Gunawan pada 2007.
Franchise Teh Poci adalah alternatif waralaba yang terbilang murah. Untuk memulai usaha Teh Poci, investor hanya merogoh kocek sekitar Rp9 juta sampai dengan Rp10 juta. Nilai investasi itu sudah termasuk booth, peralatan kerja, dan bahan baku untuk 500 cup.
2. Es Teh Solo
Brand Es Teh Solo memang terbilang baru, tetapi perkembangannya cukup pesat. Kini kios-kios Es Teh Solo sudah tergolong mudah untuk ditemui di pusat-pusat keramaian. Brand ini dikelola oleh PT Esok Harapan Bangsa.
Sesuai namanya, brand ini menawarkan aneka menu minuman berbahan dasar teh, harganya juga terbilang murah. Untuk membuka franchise Es Teh Solo, investor perlu menyiapkan modal mulai dari Rp3 jutaan sampai dengan Rp11 jutaan untuk booth dan beragam peralatan usaha.
3. Es Teh Indonesia
Es Teh Indonesia muncul pada 2018. Mulanya brand ini juga sempat viral sebagai brand minuman yang menawarkan es teh kemasan premium dengan harga terjangkau. Sebelumnya minuman teh dijual dengan harga di atas Rp20.000-an oleh brand lain.
Biaya untuk membuka franchise Es Teh Indonesia mencapai sekitar Rp120 juta. Paket franchise termasuk lisensi, peralatan usaha, dan bahan baku. Sementara tempat usaha perlu disediakan investor sendiri, sebab Es Teh Indonesia beroperasi dengan kios kecil.
4. Tomoro Coffee
Tomoro Coffee adalah brand kopi yang belakangan mulai bermunculan di mana-mana. Sejak pertama kali beroperasi pada 2022 silam, ekspansi brand ini terbilang cukup cepat. Dalam kurun dua tahun, telah berdiri ratusan outlet di kota-kota besar.
Tomoro Coffee mulai membuka peluang franchise pada akhir 2023, satu tahun setelah beroperasi. Adapun biaya franchisenya diperkirakan sekitar Rp573 juta, perkiraan balik modalnya pada bulan ke-10 dengan asumsi penjualan 300 cup per hari.
5. Janji Jiwa
Janji Jiwa adalah salah satu brand kedai kopi yang pertama kali meramaikan industri kopi lokal. Didirikan oleh Billy Kurniawan, outlet pertama Janji Jiwa dibuka pada 2018 di ITC Kuningan dan menawarkan konsep fresh-to-cup.
Adapun modal yang dibutuhkan untuk membuka franchise Janji Jiwa berkisar antara Rp70 jutaan sampai dengan Rp80 jutaan, tetapi biaya ini belum termasuk biaya sewa tempat yang perlu disediakan oleh investor.
6. Fore Coffee
Fore Coffee turut meramaikan industri kopi tanah air. Fore Coffee hadir dengan konsep kedai kopi yang elegan dan cita rasa kopi premium. Menu-menu kopi yang ditawarkan brand ini memiliki rasa yang unik yang berbeda dengan brand-brand kopi lainnya.
Tak mengherankan bila Fore berhasil membangun pangsa konsumennya sendiri, brand ini bahkan sukses menerima pendanaan dari East Venture. Adapun franchise-nya tersedia dalam tiga paket (kecil, medium, besar) dengan rentang biaya mulai dari Rp200 juta sampai Rp800 juta.
7. Foresthree Coffee
Brand ini didirikan oleh aktor Deva Mahendra pada 2016. Merek ini juga menawarkan sajian kopi yang unik, yakni menggunakan campuran coklat Hershey’s yang terkenal bercita rasa enak. Ada juga menu berbahan dasar teh dan coklat.
Foresthree Coffee menawarkan kemitraan dengan modal awal Rp200 juta. Nilai ini mencakup lisensi, sistem, pelatihan pegawai, peralatan produksi, dan desain kios. Sementara sewa lokasi harus ditanggung sendiri oleh investor.
Itulah beberapa franchise minuman terlaris di kota-kota besar beberapa tahun terakhir.
(Nadya Kurnia)