Mengaku Punya Perusahaan Importir
Pelaku juga bisa saja mengaku bahwa mereka memiliki perusahaan importir atau perusahaan kurir sendiri. Mereka berani membagikan nama perusahaan, alamat, nomor telepon, bahkan website perusahaan.
Namun semuanya adalah palsu. Jika pun ada, perusahaan tersebut tidak berkaitan sama sekali dengan pelaku. Mereka mencatut nama untuk meyakinkan para korban.
Data Tidak Resmi
Ciri-ciri lain yang dapat diamati adalah nomor telepon dan alamat email yang diberikan pelaku tidak dapat diverifikasi. Pelaku bisa saja menggunakan nomor telepon yang sulit diacak, atau menggunakan alamat email palsu dengan nama yang mirip dengan perusahaan lain. Cara ini dilakukan untuk mengecoh dan meyakinkan korban.
Meminta Data Pribadi
Pelaku penipuan juga terkadang meminta data pribadi yang sebenarnya tidak perlu diketahui. Misalnya seperti alamat email, alamat rumah, nomor kartu identitas, bahkan nomor kartu kredit dan nomor rekening.
Nomor-nomor kartu identitas dan nomor rekening tidak perlu diketahui penjual dan kerahasiaannya mesti terjaga. Mereka meminta data pribadi Anda dengan alasan untuk proses pengiriman barang dan verifikasi identitas.