sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

8 Ide Passive Income di Era Digital: Investasi Saham Paling Gampang, Lainnya Apa?

Milenomic editor Kurnia Nadya
04/07/2023 20:04 WIB
Tren industri media digital dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan passive income.
8 Ide Passive Income di Era Digital: Investasi Saham Paling Gampang, Lainnya Apa? (Foto: MNC Media)
8 Ide Passive Income di Era Digital: Investasi Saham Paling Gampang, Lainnya Apa? (Foto: MNC Media)

IDXChannel—Banyak cara dapat ditempuh untuk mendapatkan passive income. Namun sampai seseorang berhasil mencapai nominal yang dikehendaki, perjalanannya tidak mudah dan tidak instan. 

Passive income berbeda dengan penghasilan tambahan. Passive income adalah penghasilan yang didapatkan tanpa meluangkan waktu dan tenaga lagi untuk bekerja. Sementara penghasilan tambahan didapat dengan meluangkan waktu dan tenaga untuk bekerja di luar pekerjaan utama. 

Contoh passive income yang paling sederhana adalah, seorang novelis yang menulis buku dan berhasil naik cetak dalam jangka waktu yang sangat lama. Novelis itu tetap memperoleh penghasilan—secara pasif—dari royalti buku yang telah ditulisnya beberapa tahun silam. 

Sang novelis hanya sekali menuliskan satu buku dalam kurun waktu tertentu, dan jika bukunya laris manis lalu dicetak ulang beberapa kali. Maka royalti yang didapatkannya dari hasil cetak ulang kedua dan seterusnya adalah penghasilan pasif. Artinya, selama bukunya terjual, ia akan terus menerima penghasilan yang bersifat pasif. 

Sama halnya dengan musisi yang menciptakan lagu, ia akan mendapatkan royalti dari lagu-lagu yang terputar di media streaming, atau ketika lagunya digunakan orang lain untuk kebutuhan komersial. 

Sementara jika seseorang mengambil pekerjaan tambahan atau berbisnis kecil-kecilan di luar pekerjaan utama, maka penghasilan yang ia dapatkan sejatinya terikat dengan waktu dan tenaga yang ia luangkan di luar jam kerja utamanya. 

Delapan ide passive income di bawah ini dirangkum oleh Youtuber, Ali Abdaal. Ia mendapatkan passive income dengan memanfaatkan tren industri digital yang terus berkembang. Ide-ide ini cocok dilakoni oleh individu yang memiliki skill di bidang digital.

“Passive income bukan berarti memperoleh uang tapi tidak melakukan atau tidak membuat apa pun, yang benar adalah membuat sesuatu yang bisa menghasilkan uang secara terus menerus tanpa perlu kita ulangi lagi pekerjaannya,” tutur Abdaal. 

8 Ide Passive Income di Era Digital 

Investasi Saham 

Investasi saham adalah cara mendapatkan passive income paling mudah dan sederhana menurut Abdaal. Ia sendiri merupakan seorang investor saham. Dengan berinvestasi, seseorang hanya perlu memilih emiten-emiten dengan kinerja baik. 

Lantas membiarkan modal yang telah ‘dititipkan’ pada emiten tersebut berkembang dengan sendirinya seiring perusahaan tersebut mengembangkan bisnisnya. Investor akan mendapatkan keuntungan dari capital gain dan pembagian dividen. 

Namun secara realistis, Abdaal mengatakan tentu butuh waktu hingga akhirnya investor bisa mendapatkan passive income dari investasi saham. Kemandirian finansial lewat investasi saham tidak mungkin diraih dalam semalam. 

Membuka Channel Youtube 

Perkembangan industri teknologi menggeser pola konsumsi masyarakat, termasuk ketika mereka mengkonsumsi konten. Mulanya orang mencari hiburan tontonan dari televisi, namun kini banyak yang mulai beralih menonton konten-konten menarik di Youtube. 

Konten yang bagus mampu menarik minat orang untuk menontonnya. Dari sinilah potensi penghasilan didapat, makin banyak penonton dan makin sering video ditonton, peluang untuk mendapatkan penghasilan dari iklan YouTube pun meningkat. 

Seorang YouTuber dengan jumlah view yang tinggi secara konstan tiap bulannya, bisa mendapatkan penghasilan dari YouTube hingga ribuan dolar Amerika. Tak mengherankan jika sekarang ini makin banyak yang gencar mengembangkan channel YouTube-nya. 

Abdaal menilai tingkat kesulitan membuka channel YouTube tidaklah begitu tinggi, yang sulit adalah memproduksi konten bagus dan mengembangkan jumlah subscriber dan penonton hingga channel tersebut layak untuk dimonetisasi. 

“Untuk memonetisasi channel YouTube, subscriber setidaknya harus berjumlah 1.000 user dan 4.000 kali views. Saya sendiri baru bisa mendapatkan 1.000 subscriber setelah enam bulan dan setelah membuat 52 video,” tutur Abdaal. 

Memulai Podcast 

Mendapatkan penghasilan pasif dari podcast diakui Abdaal jauh lebih sulit dibanding membuka channel Youtube. Apalagi platform yang menyediakan streaming podcast tidak menerapkan algoritma seperti YouTube. 

Keuntungan dari podcast juga tidak didapat dari iklan, setidaknya menurut Abdaal. Di platformnya mengunggah podcast, ia mendapatkan keuntungan dari tawaran dan kesepakatan dari brand-brand tertentu. 

Agar konten-konten podcast dianggap layak oleh pemilik brand pun dibutuhkan waktu. Pemilik podcast membutuhkan setidaknya ribuan episode yang didengar oleh ribuan orang pula. 

Affiliate Marketer 

Affiliate marketing adalah pekerjaan sampingan yang mampu menghasilan uang secara pasif. Saat ini, banyak orang di Indonesia melakoni bisnis ini. Salah satu affiliate marketer yang paling mudah ditemui adalah affiliate Shopee. 

Seorang affiliate mendapatkan keuntungan jika orang membeli produk lewat tautan yang diberikannya. Biasanya, di Indonesia, seorang affiliate marketer akan membuat akun media sosial khusus untuk mengunggah link-link pembelian produk. 

Cara memasarkannya pun beragam. Ada yang membuat thread-thread Twitter menarik yang kemudian disisipi link-link penjualan produk. Semakin banyak link tersebut dilihat orang lain, semakin besar peluang agar link tersebut digunakan untuk pembelian. 

Adapula yang memanfaatkan Instagram sebagai media pemasaran link-link produk e-commerce. Affiliate tersebut biasanya akan mengunggah foto dan video produk di Instagram, kemudian menautkan link pembelian produk di bawahnya. Affiliate marketer yang sukses memiliki pemahaman strategi digital marketing yang cukup mumpuni. 

Seberapa sulit mendapatkan penghasilan pasif yang cukup dari afiliasi? Abdaal menyebut tingkat kesulitannya cukup moderat. Affiliate harus mengembangkan audiens untuk memperbesar peluang link produknya digunakan. 

Menjual Produk Digital 

Cara ini hanya bisa dilakukan oleh orang yang memiliki skill digital. Produk digital yang dimaksud adalah produk yang dibuat secara digital dan bentuknya pun digital. Contohnya, stiker-stiker yang kerap digunakan saat berbalas pesan di WhatsApp. 

Contoh lain adalah tema atau wallpaper smartphone. Seorang desainer grafis bisa membuat tema, stiker, icon set atau wallpaper untuk kemudian dijual di platform-platform digital, atau di Playstore dan Appstore. 

Selain itu, desainer grafis juga bisa membuat vektor, icon set, simbol, tema, dan template yang umumnya kerap digunakan dalam pembuatan website, ebook, poster, infografis, pamflet digital, dan lain-lain. Platform seperti Canva menyediakan banyak template, icon, simbol, dan gambar yang dijual secara terpisah untuk pembuatan desain secara instan. 

Membuat Kursus Online 

Saat ini, banyak kegiatan pembelajaran dilakukan secara online. Bermunculan pula startup-startup edukasi yang menjual produk edukasi online, artinya, kelas tidak dilakukan secara tatap muka. Cukup dengan menonton video saja. 

Abdaal menyebutkan tingkat kesulitan mendapatkan passive income dari kursus online pun cukup moderat. Sebab seseorang harus pandai mengajar dan menyediakan materi ajar yang berbobot. 

Saat ini, di Indonesia sendiri ada banyak platform yang menjual ribuan kursus online. Contohnya Udemy, Skillshare, atau Trainer Central. Selain itu, Anda juga bisa menjual video kursus online lewat website Anda sendiri. 

Membership Community 

Komunitas anggota adalah komunitas yang mengharuskan orang untuk membayar agar menjadi anggota. Namun untuk membuat komunitas berbayar, seseorang mesti menawarkan sesuatu yang bernilai jual. 

Contoh membership community yang belakangan marak di Indonesia adalah komunitas trading saham. Banyak investor dan trader yang membuka komunitas untuk berbagi informasi terkini tentang perkembangan dunia pasar modal, berikut rekomendasinya. 

Pemilik komunitas biasanya juga akan membagikan materi-materi pembelajaran saham untuk pemula. Anggota komunitas juga diperbolehkan untuk berkonsultasi kepada pengelola komunitas. 

Contoh lain adalah Patreon, platform yang memungkinkan seniman digital, penulis, dan pekerja kreatif untuk menghimpun keanggotaan berbayar lewat konten-konten eksklusif yang diunggah tiap bulan. 

Untuk memulai membership community, lagi-lagi secara realistis, Abdaal mengatakan seseorang harus benar-benar menyajikan layanan atau konten yang sangat bernilai sehingga orang tertarik untuk bergabung sebagai anggota dan membayar biaya langganan tiap bulan. 

Demikianlah beberapa ide passive income yang masih memiliki prospek menarik di masa mendatang, terlebih dengan perkembangan industri digital media yang bergerak kian pesat dan luas. (NKK)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement