Pembelian secara bertahap memungkinkan investor untuk mulai berinvestasi dengan modal terjangkau, karena dia tidak harus menunggu dan menabung hingga uangnya terkumpul untuk membeli 1 gram emas.
Seringkali orang batal investasi karena bersikeras untuk menabung hingga modalnya cukup, tetapi uang itu pada akhirnya digunakan untuk kebutuhan-kebutuhan mendadak. Namun dengan mencicil emas, uangnya bisa langsung dialokasikan tanpa menunggu terkumpul.
Sekalipun pembeliannya mencicil, dia tetap mendapatkan potensi keuntungan pertumbuhan harga emas dalam jangka panjang.
Sementara beberapa kekurangan beli emas bertahap antara lain:
- Harga emas berfluktuasi
- Harus disimpan jangka panjang
- Harga rata-rata emas tidak sama per pembelian
- Biaya admin transaksi lebih banyak
Harga emas berfluktuasi setiap hari meskipun tidak seekstrem perubahan harga saham. Saat membeli emas secara bertahap, uang yang dimiliki investor akan dikonversi dengan jumlah gram emas sesuai harga emas hari itu.
Sehingga tiap pembelian emas investor harus membeli emas dengan harga yang berbeda-beda, sekalipun modalnya tidak berubah (contoh: Rp200.000/bulan). Berarti berat gram emasnya bisa berbeda-beda
Misalnya pada bulan pertama dengan modal Rp200.000, investor mendapatkan 0,042 gram emas, lalu bulan berikutnya dengan modal yang sama investor mendapatkan 0,041 gram. Sehingga untuk mencapai 1 gram, waktu dan modal yang dibutuhkan bisa lebih panjang.
Apalagi jika harga emas naik turun dalam waktu singkat seperti awal 2025. Keuntungannya di masa depan pun bisa berbeda dengan investor yang membeli langsung 1 gram. Jika investor membeli langsung 1 gram, harga pembeliannya bulat dan sama.
Selain itu, tiap pembelian emas akan dikenakan biaya transaksi dari aplikasi. Membeli emas bertahap berarti membayar biaya transaksi beberapa kali.
Itulah beberapa kelebihan dan kekurangan beli emas secara bertahap yang harus diketahui investor sebelum menabung emas.
(Nadya Kurnia)