Saat ini, metode cashless hampir ditemui pada semua jenis penyediaan layanan dan pembelian barang. Mulai dari layanan salon, layanan kesehatan, bengkel, minimarket, SPBU, bahkan penjaja makanan gerobak mulai memanfaatkan QRIS untuk pembayaran.
Bagi pelaku usaha, metode pembayaran cashless meningkatkan peluang penjualan, sebab konsumen menggemari ketersediaan metode pembayaran yang beragam. Semakin banyak metode pembayaran tersedia, semakin banyak segmen konsumen dapat dijangkau.
Apa Itu Cashless? Jenis, Kelebihan, dan Kekurangannya
Ada banyak jenis metode pembayaran cashless, antara lain:
- QRIS
- E-banking
- E-wallet (dompet digital)
- Payment Point Online Bank
- Uang elektronik (kartu e-money)
- Kartu debit dan kredit
- Virtual account
Saat ini ada beberapa penyedia layanan pembayaran cashless yang cukup populer. Pada e-wallet misalnya, masyrakat mengenal GoPay, OVO, DANA, ShopeePay, dan sebagainya. Sementara QRIS disediakan oleh hampir semua bank dan e-wallet yang memiliki aplikasi.
Metode cashless memiliki kelebihan dan kekurangan. Melansir CIMB Niaga (31/1), berikut ini adalah sejumlah kelebihan dan kekurangan metode pembayaran cashless:
Kelebihan
- Praktis
- Tidak perlu kembalian
- Biasanya terdapat promo menarik
- Mudah mengatur pengeluaran
- Lebih nyaman
- Memininalisir kecurian uang tunai
Kekurangan
- Berpotensi boros karena pembayaran terlalu mudah
- Terbatas (tidak semua pedagang menyediakan pembayaran cashless)
- Bergantung pada sinyal (memerlukan koneksi internet stabil untuk akses aplikasi dan mesin EDC)
- Memerlukan pemahaman pemakaian teknologi
- Rentan terekspos kejahatan cyber
Kekurangan pada metode cashless yang disebutkan di atas dapat diatasi dengan edukasi produk keuangan yang baik, pengelolaan uang yang ketat, dan menjaga kerahasiaan data pribadi serta perbankan masing-masing.
Itulah penjelasan singkat tentang apa itu cashless.
(Nadya Kurnia)