Sleep tourism bukanlah konsep baru sepenuhnya, namun baru-baru ini mulai menjadi sorotan utama dalam industri pariwisata dan wellness (kesehatan). Selama pandemi Covid-19, semakin banyak orang mengalami gangguan tidur, stres kronis, dan kelelahan mental. World Sleep Society bahkan menyebutkan bahwa lebih dari 60 persen orang dewasa pernah mengalami gangguan tidur, baik insomnia, tidur tidak nyenyak, atau gangguan ritme sirkadian.
Dari sinilah kemudian muncul kebutuhan untuk liburan yang tidak hanya menawarkan relaksasi, tetapi juga membantu memperbaiki pola tidur. Hotel dan resort pun mulai memfasilitasi kebutuhan ini dengan menciptakan paket dan layanan yang fokus pada kualitas istirahat dan pemulihan tubuh.
Sejumlah layanan yang biasanya ditawarkan untuk sleep tourism ini antara lain sebagai berikut.
1. Kamar dengan Teknologi Sleep-Friendly
Kamar tidur dirancang untuk mendukung suasana tidur terbaik: pencahayaan temaram otomatis, tirai blackout, suhu ruangan yang diatur ideal, hingga kasur dan bantal ergonomis berkualitas tinggi.
2. Fasilitas Pendukung Tidur
Beberapa tempat menyediakan aromaterapi lavender, white noise machine, selimut berbobot, serta pilihan musik relaksasi atau guided meditation sebelum tidur.