Karakteristik B2B
1. Transaksi Bisnis yang Kompleks
Hal ini karena perusahaan B2B harus melewati beberapa tahapan sesuai prosedur perusahaan. Berbeda dengan transaksi jual beli yang terjadi umumnya. Prosedur bisnis tidak memungkinkan 2 perusahaan melakukan jual beli secara sederhana. Terdapat tahapan pencocokan antar
2. Perusahaan Penyuplai dan Perusahaan Konsumen
Kegiatan jual beli antar B2B pun dilandasi oleh hubungan baik yang telah dibangun selama bertahun-tahun. Perusahaan menjadi selektif terhadap produsen mana yang akan menerima barang dan jasa mereka. Sehingga terjalin kerjasama yang profesional namun saling menguntungkan satu dengan yang lainnya.
3. B2B Menerapkan Negosiasi Perjanjian
Perusahaan B2B adalah pihak yang tidak ingin rugi. Perusahaan business to business mengandalkan betul negosiasi di awal atau kontrak yang di dalamnya meliputi barang pasokan dan perjanjian lainnya.
4. B2B Relatif Berlangsung Lama
Hubungan yang terjalin antar perusahaan merupakan hal yang terstandar dan telah memiliki prosedur baku dari tahun ke tahun. Tiap perusahaan wajib menaati standarisasi yang telah berlaku untuk menghindari hal-hal berisiko terganggunya stabilitas produksi.
Contoh B2B
1. Pemasok Bahan Mentah
Salah satu contoh bisnis B2B yang tingkat demandnya tinggi adalah pemasok bahan mentah. Apalagi, harga bahan mentah yang dibeli perusahaan B2B biasanya jauh lebih murah dan berkualitas bagus. Tak heran, banyak perusahaan B2C bekerja sama dengan usaha B2B untuk memasok bahan baku.