IDXChannel – Banyak generasi muda yang saat ini kesulitan untuk memperoleh Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dari bank. Anak-anak muda pun akhirnya kesulitan untuk memiliki hunian terutama di tengah kota.
CEO & Founder Rukita Sabrina Soewatdy mengatakan fenomena itu terjadi karena tingkat kepemilikan rumah menurun sejalan dengan harga properti yang cepat naik, melebihi kenaikan pendapatan.
"Sulitnya mendapatkan akses KPR juga membuat banyak orang lebih memilih menyewa dibanding pembeli. Dengan anggaran terbatas, pilihan-pilihan hunian yang masih terjangkau biasanya hanya berada di pinggiran kota," kata Sabrina dalam peluncuran kampanye "Home That Grows With You", Rabu (4/12/2024).
Namun, menyewa rumah di pinggiran kota bukan tanpa masalah. Misalnya, jika waktu perjalanan ke kantor bisa memakan waktu 2-4 jam pulang pergi setiap harinya.
"Dampaknya tidak hanya pada waktu yang terbuang, tetapi juga kesehatan mental dan fisik bagi generasi muda saat ini. Solusinya, kami mewujudkan ekosistem hunian sewa di Rukita, kami membangun ekosistem ini untuk menjembatani kebutuhan penyewa dan pemilik properti," kata Sabrina.
Sejak didirikan di 2019, Rukita kini telah dipercaya oleh lebih dari 1.300 pemilik properti sebagai asset manager untuk mengoperasikan aset mereka menjadi hunian sewa dengan potensi keuntungan yang optimal.
Saat ini, properti yang dikelola Rukita tersebar di 21 kota besar di Indonesia, dan sudah menjadi rumah bagi lebih dari 50.000 orang setiap tahunnya.
Di sisi lain, berdasarkan data penghuni di Rukita, sebesar 55 persen berasal dari kalangan Gen Z usia 27 tahun ke bawah, dan 45 persen dari kalangan milenial usia 28 ke atas.
Sebagian besar memilih Rukita sebagai hunian sewa untuk jangka panjang dengan rata-rata masa tinggal 12 bulan. Selain itu, sebanyak 15 persen penyewa di Rukita merupakan pasangan suami istri yang menunjukkan menyewa property masih menjadi pilihan setelah menikah.
Adapun, dengan solusi hunian sewa yang fleksibel, Rukita menilai para generasi muda bisa lebih siap secara finansial sebelum beralih memiliki rumah melalui skema KPR.
(Febrina Ratna)