2. Buat anggaran untuk zakat dan kebutuhan primer
Setelah memahami kondisi keuangan secara menyeluruh, baru kamu dapat mengalokasikan THR untuk berbagai keperluan. Pertama-tama, prioritaskan kebutuhan wajib seperti zakat fitrah. Pada umumnya, besaran zakat fitrah adalah 2,5 kg dari jenis bahan makanan pokok yang biasa dikonsumsi.
Zakat fitrah juga dapat dibayarkan dengan uang tunai senilai takaran tersebut. Dengan membayar zakat fitrah, kamu berarti telah membagi rezeki dengan mereka yang membutuhkan dan memiliki hak terhadap rezeki tersebut.
Setelah zakat fitrah terpenuhi, alokasikan dana THR untuk kebutuhan lainnya seperti biaya mudik, THR untuk keluarga, serta belanja kebutuhan Lebaran. Gunakan metode 50/30/20 untuk menyusun anggaran seperti 50 persen untuk kebutuhan dasar, 30 persen untuk dana darurat, utang, tabungan dan investasi, serta 20 persen untuk keinginan seperti baju baru dan hampers Lebaran.
Beberapa kiat yang dapat kamu terapkan untuk menghemat pengeluaran, di antaranya memesan tiket mudik lebih awal untuk mendapatkan harga lebih murah, memanfaatkan program mudik gratis yang diselenggarakan berbagai pihak, hingga menetapkan anggaran konsumsi, terutama untuk bukber yang menjadi tradisi masyarakat Indonesia.
Nah, jika THR tidak mencukupi kebutuhan, saatnya untuk lebih selektif dalam pengeluaran serta berkreasi untuk menambah pemasukan. Bulan puasa membuka banyak peluang usaha, seperti menerima pesanan kue, berjualan pakaian, atau usaha lainnya. Dengan perencanaan yang baik, THR dapat digunakan secara optimal tanpa membebani keuangan di masa depan.