IDXChannel - Mengelola keuangan dengan baik adalah kunci kesuksesan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Salah satu alat penting dalam perencanaan keuangan adalah proyeksi arus kas (cash flow projection). Artikel ini akan membahas cara membuat proyeksi arus kas 6 bulan untuk UMKM.
Proyeksi arus kas adalah prakiraan pemasukan dan pengeluaran uang tunai dalam suatu periode tertentu. Dengan membuat proyeksi ini, pemilik UMKM bisa mengetahui apakah bisnis akan memiliki cukup uang tunai untuk operasional, investasi, dan kebutuhan darurat.
Cara Buat Proyeksi Arus Kas 6 Bulan untuk UMKM
Berikut adalah cara membuat proyeksi arus kas 6 bulan untuk UMKM yang bisa Anda cermati:
1. Identifikasi Waktu Proyeksi
Tentukan periode waktu untuk proyeksi, yaitu 6 bulan ke depan. Langkah pertama dalam membuat proyeksi arus kas adalah mengidentifikasi waktu proyeksi, yaitu menentukan periode waktu yang akan Anda analisis. Ini penting karena seluruh perhitungan pemasukan dan pengeluaran akan disesuaikan dengan periode ini.
2. Perkirakan Arus Kas Masuk
- Penjualan: Perkirakan pendapatan dari penjualan produk atau jasa. Gunakan data penjualan historis dan pertimbangkan faktor musiman jika ada.
- Piutang: Perkirakan penerimaan piutang dari penjualan kredit.
- Pendapatan Lainnya: Identifikasi sumber pendapatan lain seperti bunga bank, hibah, atau pendapatan dari investasi.
3. Perkirakan Arus Kas Keluar
- Biaya Operasional: Identifikasi semua biaya operasional seperti sewa, gaji karyawan, listrik, air, bahan baku, pemasaran, dan lainnya.
- Pembelian Aset: Perkirakan pengeluaran untuk pembelian aset tetap seperti peralatan atau kendaraan.
- Pembayaran Utang: Perkirakan pembayaran pokok dan bunga pinjaman (jika ada).
- Pajak: Perkirakan pembayaran pajak yang harus dibayar.