Mengukur Key Performance Indicator (KPI)
Inventory turnover dapat digunakan sebagai salah satu indikator kinerja utama dalam penjualan. Dengan mengukur perputaran persediaan, perusahaan bisa menilai apakah penjualan sudah mencapai target yang diharapkan atau belum.
Menghemat Pengeluaran
Melalui peningkatan inventory turnover, perusahaan bisa menghemat biaya terkait penyimpanan barang. Jika perputaran persediaan rendah, barang akan mengendap di gudang dan biaya penyimpanan meningkat. Peningkatan perputaran persediaan membantu mengurangi biaya penyimpanan dan mengoptimalkan penggunaan ruang gudang.
Benarkah Inventory Turnover adalah Indikator Para Pebisnis? (FOTO: MNC MEDIA)
Batasan Inventory Turnover
Meskipun penting, rasio inventory turnover yang terlalu tinggi atau rendah bisa menandakan masalah. Rasio yang terlalu tinggi mungkin menunjukkan persediaan yang tidak mencukupi atau risiko kehilangan penjualan. Sebaliknya, rasio yang terlalu rendah bisa menunjukkan persediaan berlebih yang mungkin tidak terjual dalam waktu dekat. Oleh karena itu, setiap perusahaan perlu memahami batasan rasio yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan bisnis mereka.
Cara Menghitung Inventory Turnover
Inventory turnover dapat dihitung dengan rumus sederhana:
Inventory Turnover = Harga Pokok Penjualan Rata-rata Persediaan
Inventory Turnover = Rata-rata Persediaan Harga Pokok Penjualan
Rata-rata persediaan dihitung sebagai:
Rata-rata Persediaan = Persediaan Awal + Persediaan Akhir 2
Rata-rata Persediaan = 2 Persediaan Awal + Persediaan Akhir
Tips Meningkatkan Inventory Turnover
Melakukan Forecasting
Meramal permintaan adalah langkah penting untuk meningkatkan inventory turnover. Dengan memahami tren pasar dan pola permintaan pelanggan, perusahaan bisa membuat perkiraan yang lebih akurat tentang kebutuhan persediaan.
Meningkatkan Perputaran Produk
Memperkenalkan produk baru atau memperbarui produk yang ada dapat menarik minat pelanggan. Promosi atau penawaran khusus juga bisa mendorong penjualan dan menggerakkan persediaan barang.