IDXChannel - Di tengah narasi tantangan ekonomi yang dirasakan banyak lapisan masyarakat, sektor properti di Indonesia tetap menunjukkan performa yang menjanjikan. Situasi ini menegaskan pentingnya literasi finansial agar masyarakat mampu mengambil keputusan keuangan yang cerdas terkait pembiayaan properti.
KPR Expert Meri Andani mengungkapkan, salah satu strateginya adalah KPR take over. Sebab, take over KPR bisa menjadi opsi yang dapat diambil agar lebih bijak finansial.
“Take over KPR ini bisa jadi strategi cerdas untuk menghemat cicilan atau bahkan memperpendek tenor. Meski ada beberapa biaya seperti administrasi, provisi, dan penalti pelunasan awal, prosesnya sebenarnya cukup sederhana dan langkah ini patut dipertimbangkan dengan potensi penghematan jangka panjang,” ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Sabtu (27/9/2025).
Data internal Pinhome mencatat kenaikan transaksi take over KPR sebesar 5 persen pada semester I-2025 dibandingkan semester II-2024. Pertumbuhan ini dipicu oleh dua faktor utama yakni penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) dari 6,00 persen menjadi 5,50 persen sepanjang Januari hingga Mei 2025 yang mendorong KPR lebih terjangkau, serta tekanan pada pemilik KPR lama yang mulai menghadapi lonjakan bunga floating pasca berakhirnya masa promo bunga tetap yang mereka peroleh.
CEO Founder Pinhome Dayu Dara Permata mengungkapkan, tren menunjukkan kenaikan minat take over KPR ini menjadi peluang besar bagi masyarakat dan diproyeksikan akan tetap meningkat hingga beberapa tahun ke depan.
"Dengan perhitungan biaya yang tepat, langkah ini bisa menghemat jutaan rupiah selama masa kredit. Dan uang bisa dialokasikan untuk kebutuhan primer lainnya," katanya.
Simak hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan take over KPR agar tidak rugi:
1. Bandingkan Penawaran Bank
Mempertimbangkan penawaran bank dengan suku bunga rendah memang penting, namun sebaiknya juga memperhatikan komponen biaya lainnya seperti administrasi, appraisal, penalti pelunasan dipercepat, serta syarat dan ketentuan masing-masing bank yang dapat mempengaruhi total biaya take over secara keseluruhan.
2. Hitung Total Biaya dan Potensi Penghematan
Pastikan bahwa take over memang memberi manfaat finansial jangka panjang setelah memperhitungkan semua biaya proses.
3. Periksa Legalitas dan Kondisi Properti
Pastikan dokumen properti lengkap dan sah, serta properti dalam kondisi layak.
4. Pilih Waktu yang Tepat
Lakukan take over saat tren suku bunga sedang turun atau ketika bank menawarkan promo, agar manfaat lebih maksimal.
(Dhera Arizona)