Dermaga-dermaga ini menerima segala jenis kapal untuk dihancurkan, mulai dari kapal-kapal tanker yang mengangkut minyak dan gas, kapal kontainer, dan sebagainya. Semua kapal dihancurkan dengan cara dipotong-potong menjadi bagian kecil.
Potongan baja kemudian akan diangkut oleh pekerja, demikian pula dengan kabel-kabel, lalu dikumpulkan pada satu tempat. Ada tiga jenis pekerjaan di dermaga penghancuran, yakni buruh pemotong baja, pengangkut potongan baja, dan pengangkut kabel.
Mengutip National Geographic (1/5), pemotongan baja adalah pekerjaan yang paling membahayakan, sebab pekerja bakal terekspor zat-zat dan gas beracun dari kapal, dan berisiko tertimpa potongan baja.
Pekerja tidak boleh kehilangan fokus, karena proses pemotongan baja membuat bagian kapal menjadi rapuh dan berpotensi menghasilkan puing-puing. Kapal dipotong dari bagian depan, hingga dalam, sampai seluruh kapal dipreteli sempurna.
Pekerja juga akan menerima dampak langsung pada kesehatannya. Sesak di dada, pandangan mata memburuk, rasa nyeri di seluruh tubuh, adalah hal-hal yang biasa dirasakan para buruh penghancur bangkai kapal ini.