3. Buat Kategori dan Tetapkan Batas Anggaran
Kelompokkan pengeluaran ke dalam kategori dan tetapkan batas maksimal untuk masing-masing kategori. Contohnya:
- Kebutuhan pokok: 50 persen.
- Tabungan/investasi: 20 persen.
- Pendidikan anak: 10 persen.
- Hiburan: 10 persen.
- Dana darurat dan lainnya: 10 persen.
Gunakan metode seperti 50/30/20 rule atau sesuaikan dengan kebutuhan dan prioritas keluarga.
4. Gunakan Alat Bantu Pengelolaan Keuangan
Manfaatkan aplikasi pencatatan keuangan seperti Money Lover, DompetKu, Spendee, Excel atau Google Sheets. Aplikasi ini membantu memantau pengeluaran harian dan mengevaluasi anggaran secara berkala.
5. Sisihkan Dana Darurat dan Tabungan
Dana darurat sangat penting untuk mengantisipasi kebutuhan tak terduga. Idealnya, dana darurat setara 3–6 bulan pengeluaran bulanan. Selain itu, prioritaskan menabung untuk tujuan jangka panjang seperti pendidikan anak atau dana pensiun.
6. Evaluasi dan Sesuaikan Anggaran Secara Berkala
Anggaran harus fleksibel dan dievaluasi setiap bulan. Jika ada pengeluaran berlebih atau perubahan pendapatan, sesuaikan anggaran agar tetap seimbang dan sehat.