Harga Kebutuhan Pokok di Malaysia
Berikut kisaran harga rata-rata daftar belanja bulanan yang perlu kamu ketahui:
- Beras kualitas stkamur : RM3,88 atau sekitar Rp13.000 / liter
- Daging sapi : RM27,11 atau sekitar Rp96.000 / kg
- Satu porsi makanan fast food : RM15 atau sekitar Rp51.000 / porsi
- Air Mineral (ukuran 600 ml) : RM1 – RM2 atau sekitar Rp3.222 - Rp6.452
- Daging ayam utuh : RM10 atau sekitar Rp33.000 / ekor
- Minyak : RM30 atau sekitar Rp97.000 / 5 liter
- Gula pasir : RM3 atau sekitar Rp9.700 / kg
- Roti tawar : RM3 - RM4 atau sekitar Rp9.700 - Rp13.000
- Telur ayam : RM7 atau sekitar Rp23.000 / 10 butir
- Susu : RM7 atau sekitar Rp23.000 / kotak 1 liter

Catat Kurs Ringgit ke Rupiah Hari Ini Sebelum Berencana ke Malaysia. (FOTO: MNC MEDIA)
Penyebab Nilai Mata Uang Melemah
Sedikit ada beberapa masalah yang menyebabkan melemahnya nilai mata uang sebuah negara, yaitu:
1. Penguatan Dolar AS
Salah satu faktor utama adalah penguatan dolar AS yang didorong oleh kebijakan moneter dari Federal Reserve (The Fed). Bank sentral AS tersebut telah menaikkan suku bunga secara agresif untuk menekan inflasi. Hal ini membuat investasi dalam aset berbasis dolar menjadi lebih menarik, yang pada akhirnya mengalihkan modal dari pasar negara berkembang, termasuk Indonesia, ke AS. Dampaknya, permintaan terhadap dolar meningkat dan rupiah mengalami tekanan.
2. Ketidakpastian Ekonomi Global
Situasi global yang penuh ketidakpastian, seperti konflik geopolitik, terutama perang antara Rusia dan Ukraina, turut mempengaruhi pelemahan rupiah. Perang tersebut menyebabkan gangguan di pasar energi dan pangan, memicu kenaikan harga komoditas. Inflasi global meningkat, dan daya tarik investasi di negara berkembang berkurang. Di tengah kekhawatiran akan resesi global, investor lebih memilih aset yang dianggap aman seperti dolar AS.
3. Defisit Transaksi Berjalan
Di sisi domestik, defisit transaksi berjalan Indonesia menjadi faktor lain yang menekan rupiah. Defisit terjadi ketika nilai impor barang dan jasa lebih besar daripada nilai ekspor, yang berarti ada lebih banyak uang yang keluar daripada yang masuk. Kebutuhan akan mata uang asing meningkat, sehingga nilai tukar rupiah semakin tertekan.