4. Inflasi Domestik
Inflasi yang tinggi di dalam negeri juga turut memperlemah nilai rupiah. Kenaikan harga barang dan jasa mengurangi daya beli masyarakat dan memperlambat pertumbuhan ekonomi. Inflasi yang tinggi memaksa Bank Indonesia untuk menaikkan suku bunga, yang meskipun bertujuan untuk mengendalikan inflasi, juga berisiko memperlambat aliran investasi asing ke dalam negeri.
5. Ketergantungan pada Impor
Indonesia masih sangat bergantung pada impor, terutama untuk bahan baku dan barang modal. Ketika harga barang impor naik atau nilai tukar rupiah melemah, biaya impor menjadi lebih mahal. Dampaknya, harga barang di pasar domestik meningkat, yang berkontribusi pada inflasi dan memperburuk pelemahan rupiah.
6. Aliran Modal Keluar
Ketidakpastian global dan suku bunga yang lebih tinggi di negara maju menyebabkan investor asing menarik dananya dari pasar finansial Indonesia. Aliran modal keluar ini mengurangi permintaan terhadap aset berbasis rupiah, sekaligus meningkatkan permintaan terhadap mata uang asing, yang akhirnya memperlemah nilai tukar rupiah.
Itulah penjelasan mengenai nilai kurs ringgit ke rupiah hari ini. Semoga informasi ini berguna dan bermanfaat bagi Anda. (MYY)