IDXChannel—Bagaimana contoh surat perjanjian utang piutang yang baik dan benar? Surat perjanjian yang benar mesti menjabarkan dengan jelas nominal utang, jangka waktu pelunasan, hak dan kewajiban, metode pembayaran, sanksi, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan kesepakatan yang dibuat.
Surat perjanjian utang piutang bisa dibuat antar individu, atau antara individu dengan perusahaan, dan dibuat agar kesepakatan yang telah dibuat kedua belah pihak dapat dipertanggungjawabkan oleh semua yang terlibat.
Dilansir dari mekarisign.com (8/12), surat perjanjian utang piutang memberi banyak manfaat, di antaranya; memberikan perlindungan hukum, meningkatkan kepercayaan pihak-pihak yang terlibat, dan memberikan rasa tenang.
Surat perjanjian utang piutang juga mencegah hal-hal yang dapat merugikan kedua belah pihak, memberikan konfirmasi yang jelas terkait nominal utang dan jangka waktu pembayaran.
Lantas bagaimana contoh surat perjanjian utang piutang benar?
Contoh Surat Perjanjian Utang Piutang: Komponen Wajib
Dilansir dari cermati.com (8/12), surat perjanjian utang piutang harus ditulis dengan menyertakan informasi-informasti penting agar tak terjadi kesalahpahaman di masa mendatang.
Informasi-informasi yang mesti tercantum antara lain:
- Pasal 1: ulasan tentang perjanjian yang dibuat, siapa pemberi pinjaman, dan siapa penerima pinjaman. Tanggal peminjaman juga mesti dituliskan dalam pasal ini.
- Pasal 2: informasi jangka waktu pembayaran atau pengembalian pinjaman yang telah disepakati kedua belah pihak. Tenggat waktu juga mesti dicantumkan dengan jelas.
- Pasal 3: jaminan atau kompensasi atas pinjaman. Jika kedua belah pihak menyepakati penyertaan bunga, maka harus dicantumkan. Atau jika kedua belah pihak menyepakati si peminjam harus menyertakan aset, maka jenis aset juga mesti dicantumkan.
- Pasal 4: masa berlaku perjanjian dan masa berakhirnya
- Pasal 5: solusi yang disepakati bersama jika kelak muncul keterlambatan pembayaran, atau perselisihan di antara kedua belah pihak.
Contoh Surat Perjanjian Utang Piutang
Beginilah contoh penulisan sederhana surat perjanjian utang piutang yang bisa Anda jadikan acuan.
SURAT PERJANJIAN PINJAMAN UANG
Bahwa pada hari ini Selasa, 02 November 2020, kami yang bertanda tangan di bawah ini setuju mengadakan Perjanjian Utang Piutang yaitu:
Nama :
NIK :
Pekerjaan :
Alamat :
Untuk selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.
Nama :
NIK :
Pekerjaan :
Alamat :
Untuk selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
Maka melalui surat perjanjian ini disetujui oleh Kedua Belah Pihak ketentuan-ketentuan sebagaimana tercantum di bawah ini:
1. PIHAK PERTAMA telah menerima uang tunai sebesar Rp.150.000.000 (Seratus Lima Puluh Juta Rupiah) dari PIHAK KEDUA yang dimana uang tunai tersebut adalah utang atau pinjaman uang.
2. PIHAK PERTAMA bersedia memberikan barang jaminan yakni Kendaraan Bermotor berupa mobil, yang nilainya dianggap sama dengan uang pinjaman kepada PIHAK KEDUA.
3. PIHAK PERTAMA berjanji akan melunasi uang pinjaman KEPADA PIHAK KEDUA dengan tenggang waktu selama 3 (tiga) bulan terhitung dari ditandatanganinya Surat Perjanjian Pinjaman Uang ini.
4. Apabila di kemudian hari ternyata PIHAK PERTAMA tidak dapat membayar pinjaman uang tersebut, maka PIHAK KEDUA memiliki hak penuh atas barang jaminan baik untuk dimiliki pribadi maupun untuk dijual kepada orang lain.
5. Surat Perjanjian ini dibuat dalam 2 (Dua) Rangkap bermaterai cukup dan masingmasing rangkap mempunyai kekuatan hukum yang sama, masing-masing untuk PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA.
Surat Perjanjian dibuat dan ditandatangani oleh Kedua Belah Pihak secara sadar dan tanpa tekanan dari Pihak manapun di Jakarta pada hari, tanggal dan bulan seperti tersebut di atas.
Demikianlah surat perjanjian pinjaman uang ini dibuat bersama di depan saksi-saksi, dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan untuk dijadikan sebagai pegangan hukum bagi masing-masing pihak.
Untuk mengesahkan surat tersebut, pihak pertama dan pihak kedua harus membubuhkan tanda tangan masing-masing di atas materai.
Demikianlah ulasang singkat tentang contoh surat perjanjian utang piutang yang dapat Anda jadikan acuan untuk kebutuhan di masa mendatang. (NKK)