Penyediaan opsi pinjol ini dilakukan bersama Danacita, perusahaan yang menyediakan pendanaan pendidikan dan telah bekerja sama dengan beragam perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia.
Sebut saja ITB, UGM, UNESA, BSI, Universitas Ciputra, Universitas Tarumanegara, Universitas Negeri Semarang, dan masih banyak lagi.
Hal ini menjadi kekhawatiran tersendiri di kalangan mahasiswa, mengingat pinjaman online sudah dianggap buruk oleh banyak orang. Apalagi alih-alih meringankan beban UKT mahasiswa, universitas malah menyediakan opsi pembayaran dengan pinjol.
Kekhawatiran ini bukannya tanpa alasan, jika melihat bagaimana nasib para pelajar di AS yang mesti terjerat utang besar setelah lulus dan beberapa tahun setelahnya. Wajar bila mahasiswa Indonesia mengkhawatirkan hal serupa.
Negara-negara yang sudah umum menerapkan pembayaran pendidikan dengan utang, mencatatkan tingkat utang pelajar yang tinggi setiap tahunnya, seperti Amerika Serikat. Saat ini, utang pelajar di AS mencapai 6,6% dari PDBnya.