Kurnia Nadya
IDXChannel—Perusahaan modal ventura East Venture membagikan tiga kriteria founder startup yang potensial. Perusahaan yang mendanai perkembangan PT Fore Kopi Indonesia Tbk (FORE) ini mengutamakan kriteria pendiri dan pasar potensial untuk menentukan investasi.
Partner East Venture Melissa Irene mengatakan perusahaan memang mempertimbangkan market size untuk menentukan kelayakan startup untuk didanai, baik untuk seed capital (perintisan) maupun growth (pengembangan), East Venture tetap mengutamakan founder dan pasar potensialnya.
“Pada akhirnya situasi pasar bisa berubah, tantangannya pasti berubah, dan bagaimana perusahaan berinovasi untuk menghadapi situasi itu kembali lagi ke founder-nya. Pendiri harus lincah menghadapi situasi,” tutur Melissa dalam East Venture Open Book, Kamis (25/7/2025).
Dengan perkembangan teknologi dan perubahan pasar yang dapat bergerak begitu cepat, pendiri startup dinilai harus pandai beradaptasi dan mampu memimpin perusahaan rintisannya untuk bertahan menghadapi perubahan berikut tantangannya.
“Tidak mungkin satu strategi atau satu produk itu terus dipakai saat situasi berubah. Oleh karena itu East Venture sejak awal sampai sekarang mengedepankan founder dan potential market-nya, dan mungkin bertahun kemudian prinsip itu akan terus ada,” lanjutnya.
Seperti diketahui, tidak semua startup dapat bertahan setelah beroperasi sejak pendiriannya. Belum lagi sering bermunculan berita soal fraud yang dilakukan founder startup, ini terjadi tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di negara lain.
Selain itu, tidak semua startup mampu menghasilkan profit. Seperti entitas usaha pada umumnya, startup juga diharapkan untuk mampu melepas ketergantungannya pada pendanaan dan mencetak profit.
Namun dalam portofolio pendanaan growth di East Venture, hampir 70 persen di antaranya telah berhasil mencatatkan profit. Lalu seperti apa kriteria founder yang potensial dalam pandangan modal ventura ini?
3 Kriteria Founder Startup yang Potensial Menurut East Venture
Melissa mengatakan setidaknya ada tiga kriteria utama yang dipertimbangkan East Venture saat melihat founder startup. Antara lain:
- Memiliki integritas tinggi
- Memiliki self awareness terhadap individu dan perubahan pasar
- Memiliki kesadaran terhadap perubahan secara global dan mampu melokasikasi produknya di pasaran.
“Founder harus punya self awareness (kesadaran diri), untuk melihat kelebihan dan kekurangan secara individual, kelebihan dan kekurangan pada produknya, dan untuk keseluruhan,” tuturnya.
Karena perubahan situasi pasar dan inovasi teknologi dapat berubah dengan cepat, sehingga perusahaan rintisan yang baru seumur jagung memerlukan pendiri yang mampu merespons perubahan secara positif.
Keunikan produk justru tidak menjadi pertimbangan utama bagi East Venture, sebab keberhasilan produk di pasaran pun bergantung pada visi dan kepimpinan founder untuk memasuki segmen konsumen di pasaran.
“Kami juga mempertimbangkan potential market, jika foundernya kuat tetapi potensi pasarnya rendah, bisa saja perusahaan itu baru tumbuh sebentar, lalu redup,” lanjut Melissa.
Sementara produk, baik barang ataupun layanan, dapat terus diperbaiki dan diinovasi jika founder mampu beradaptasi dan lincah melihat peluang yang tersedia. Jika produk A tidak berhasil, founder dapat mengubah atau memperbaikinya dengan produk lain.
Sedangkan integritas diperlukan untuk kepemimpinan yang jujur dan bertanggung jawab penuh terhadap pendanaan yang telah diberikan modal ventura. Pendiri yang berintegritas tinggi mampu untuk menyikapi beragam kesulitan yang dihadapi perusahaannya dengan baik.
Adapun untuk potensi pasar, perusahaan modal ventura ini mematok potensi pasar setidaknya sebesar USD1 miliar. Pertimbangan potensi pasar ini untuk melihat potensi perkembangan perusahaan rintisan di segmen industrinya.
Sebanyak 28 persen dari portofolio pendanaan East Venture teralokasi untuk startup segmen e-commerce, 15 persen teralokasi pada segmen Saas dan cybersecurity, 12 persen pada segmen fintech, 10 persen masing-masing pada agritech/edutech dan healthcare.
(Nadya Kurnia)
