MA cenderung kurang responsif dalam mendeteksi perubahan trend. Maka dari itu, MA lebih cocok digunakan untuk investasi jangka panjang dengan holding period selama berbulan-bulan karena biasanya, investor jangka panjang lebih memilih “main aman” dibandingkan “profit maksimal”.
- Relative Strength Index (RSI)
Indikator RSI cukup berbeda dari indikator saham sebelumnya. Di indikator RSI, trader atau investor hanya akan melihat satu garis pergerakan harga yang memiliki pengaturan dasar 14 periode.
Contoh penggunaannya, jika Anda menggunakan jangka waktu yang lebih pendek, sebagai contoh 5 periode, maka garis RSI akan bergerak sensitif. Area support akan berada di 30 dan area resisten berada di 70. Anda bisa melakukan pembelian jika garis RSI berada di area 30, dan penjualan di area 70.
- Candlestick PDC
Candlestick PDC sebenarnya bukanlah sebuah indikator analisis teknikal saham. Namun, metode analisis ini merupakan yang paling akurat jika investor maupun trader kurang cocok untuk memakai indikator.
Candlestick menjadi salah satu metode analisis teknikal yang digunakan untuk mendeteksi kapan waktunya harga akan berbalik arah (market reversal).
- Parabolic SAR
Indikator Parabolic SAR dikembangkan oleh seseorang bernama J. Welles Wilder yang bertujuan untuk membaca arah pergerakan saham. Kata SAR berasal dari Stop and Reverse yang merupakan bagian dari sistem Parabolic SAR.
Indikator ini berfungsi di pasar yang sedang mengalami trend. Wilder merekomendasikan untuk menentukan arah trend menggunakan Parabolic SAR dan menggunakan indikator alternatif lain untuk mengukur kekuatan trend.
Itulah enam indikator saham terbaik yang bisa Anda gunakan. Ada beberapa indikator saham lainnya yang bisa Anda pelajari seperti Bollinger Band untuk menganalisis pergerakan dari sebuah saham.