Ratih Ika Wijayanti
IDXChannel – FOB Shipping Point adalah istilah dalam pengiriman yang merujuk pada syarat penyerahan barang yang disepakati oleh penjual dan pembeli.
FOB Shipping Point atau Free on Board Shipping Point mengatur kapan risiko kerugian atau kerusakan barang beralih dari penjual ke pembeli. Istilah ini juga digunakan untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab atas biaya pengiriman.
Agar tidak bingung, IDXChannel mengulas definisi FOB Shipping Point dan perbedaannya dengan FOB Destination sebagai berikut.
Apa itu FOB Shipping Point?
FOB Shipping Point adalah istilah dalam perdagangan internasional yang menunjukkan bahwa pembeli mengambil kepemilikan atas barang yang dibeli segera setelah barang tersebut dikirim dari lokasi penjual.
Dalam buku Pengantar Akuntansi dan Bisnis (2022), pengertian FOB Shipping Point diartikan sebagai syarat penyerahan barang di mana risiko dan biaya pengiriman barang ditanggung pembeli. Sementara itu, dilansir dari Investopedia, FOB Shipping Point menekankan pada tanggung jawab pembeli atas pengiriman barang.
Pada FOB Shipping Point, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain sebagai berikut.
1. Kepemilikan Barang
Kepemilikan barang berpindah dari penjual ke pembeli saat barang dikirim dari gudang atau lokasi penjual, bukan ketika barang tiba di lokasi pembeli.
2. Risiko dan Tanggung Jawab
Dalam hal risiko dan tanggung jawab, pembeli menanggung semua risiko kerusakan atau kehilangan selama pengiriman. Penjual hanya bertanggung jawab sampai barang meninggalkan tempatnya.
3. Biaya Pengiriman
Pada umumnya, biaya pengiriman tanggung jawab pembeli. Pembeli yang mengatur dan menanggung biaya pengiriman sejak barang meninggalkan titik pengiriman penjual.
Perbedaan FOB Shipping Point dan FOB Destination
Berbeda dengan FOB Shipping Point di mana risiko ditanggung pembeli, FOB destination point adalah syarat penyerahan barang di mana risiko dan biaya pengiriman ditanggung oleh penjual.
Dalam hal kepemilikan barang, pada proses FOB Destination, kepemilikan barang berpindah ke pembeli ketika barang tiba di lokasi tujuan pembeli, misalnya dok pemuatan, kantor, atau gudang pembeli. Penjual tetap memiliki barang sampai barang mencapai lokasi yang ditentukan pembeli.
Risiko kerusakan atau kehilangan ditanggung oleh penjual selama pengiriman. Penjual bertanggung jawab hingga barang diterima di lokasi pembeli.
Pada FOB Shipping Point barang masuk ke inventaris pembeli segera setelah dikirim, meskipun belum sampai. Dalam pembukuan, pembeli mengakui barang sebagai aset sejak barang dikirim. Sementara itu, pada FOB Destination barang baru masuk ke inventaris pembeli setelah barang diterima di lokasi tujuan. Penjual masih mengakui barang tersebut dalam inventarisnya sampai pengiriman selesai.
Itulah ulasan mengenai apa itu FOB Shipping Point dan FOB Destination yang bisa Anda jadikan referensi dalam bertransaksi.
