sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Hai Milenial, Inilah Tips Jitu Negosiasi Gaji saat Interview Kerja

Milenomic editor Mohammad Yan Yusuf
21/07/2023 12:22 WIB
Beberapa tips jitu negosiasi gaji saat interview ini bisa menjadi informasi yang menarik bagi Anda.
Hai Milenial, Inilah Tips Jitu Negosiasi Gaji saat Interview Kerja. (FOTO : MNC MEDIA)
Hai Milenial, Inilah Tips Jitu Negosiasi Gaji saat Interview Kerja. (FOTO : MNC MEDIA)

1. Kenali Waktu yang Tepat

Tidak dianjurkan untuk membicarakan gaji dalam surat lamaran, screening melalui telepon, atau wawancara pertama. 

Waktu yang tepat untuk mulai membicarakan gaji dan kompensasi adalah pada wawancara kedua. Selain waktu yang tepat, Anda juga memerlukan teknik berbicara yang baik dalam negosiasi gaji. 

Tunjukkan minat terhadap pekerjaan yang dilamar dan sampaikan juga kekuatan serta talenta yang ingin Anda berikan sebelum meminta kisaran gaji. Selain itu, yakinkanlah pengusaha bahwa Anda layak mendapatkan pekerjaan tersebut dengan bayaran yang pantas. 

Pastikan Anda benar-benar memahami persyaratan pekerjaan sebelum menjawab pertanyaan tentang gaji yang diinginkan.

Hai Milenial, Inilah Tips Jitu Negosiasi Gaji saat Interview Kerja. (FOTO : MNC MEDIA)

2. Lakukan Riset Sebelum Negosiasi Gaji

Lebih baik Anda melakukan riset mengenai kisaran upah terbaru untuk wilayah atau area kerja, industri, dan pekerjaan yang dilamar. 

Carilah informasi di media massa atau internet mengenai Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK).

3. Jangan Ragu dalam Negosiasi Gaji

Apabila gaji yang ditawarkan tidak sesuai dengan harapan Anda, jangan ragu untuk memulai proses negosiasi. 

Apalagi gaji yang ditawarkan lebih rendah daripada pekerjaan sebelumnya, Anda berhak untuk mengajukan gaji yang lebih pantas dan sesuai keahlian yang dimiliki untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.

4. Berikan Alasan yang Kuat

Kunci keberhasilan negosiasi gaji terletak pada alasan yang kuat dan bisa diterima oleh calon pemberi kerja. 

Berikan alasan yang kuat dengan membahas secara spesifik mengenai keterampilan, pengalaman, dan prestasi atau keberhasilan yang pernah dilakukan sebelumnya. 

Pastikan prestasi tersebut memiliki dampak yang terukur pada profitabilitas perusahaan yang pernah mempekerjakan Anda.

5. Hindari Membuat Alasan yang Berlebihan

Tidak sedikit pelamar kerja yang berlebihan dalam memberikan alasan agar bisa mendapatkan kompensasi yang lebih besar. Contohnya, mengaku memiliki keahlian Adobe Photoshop tingkat mahir, padahal masih pemula. 

Hindari langkah tersebut karena pemberi kerja akan mengetahui sifat asli Anda ketika bekerja dan menimbulkan kemungkinan terburuk. Sebaliknya, tekankan nilai yang bisa diberikan untuk perusahaan dan jujurlah mengenai situasi Anda.

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement