"Saya ke Singapura bersama Ibu Liliana, saya beli buku telepon, saya telepon satu-satu untuk saya minta waktu presentasi. Ada yang menolak, ada yang terima. Setelah itu saya ke Hong Kong, di sana saya dapat one of the biggest asset management company in the world," ujar Hary.
Hary mengatakan, semua ini tidak mungkin terjadi jika dirinya tidak memiliki pondasi yang kuat untuk menjadi seseorang dengan karakter yang solid. Menurutnya, pondasi tersebut dibentuk dengan leadership, soft skill, dan kedisiplinan.
"Leadership sangat penting untuk membangun apapun. Kalau kita bekerja di suatu perusahaan, kan nanti pasti kariernya akan meningkat. Semakin tinggi jabatannya, semakin banyak anak buahnya, semakin besar pentingnya leadership," kata Hary.
"Hard skill penting tapi pondasinya itu soft skill. Soft skill harus kalian tanamkan, kokoh kan, dan buatlah solid. Orang kalau soft skillnya kuat, otomatis akan improvisasi memperbaiki technical skill. Di swasta, jadi entrepreneur, soft skill harus very very very strong," ujarnya.
(Fiki Ariyanti)