sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Inilah 4 Perbedaan Reseller dan Dropship serta Untung Ruginya

Milenomic editor Mohammad Yan Yusuf
23/08/2023 12:13 WIB
Apa perbedaaan reseller dan dropship? Tentunya banyak yang penasaran dengan hal ini. 
Inilah 4 Perbedaan Reseller dan Dropship serta Untung Ruginya. (FOTO : MNC MEDIA)
Inilah 4 Perbedaan Reseller dan Dropship serta Untung Ruginya. (FOTO : MNC MEDIA)

IDXChannel - Apa perbedaaan reseller dan dropship? Tentunya banyak yang penasaran dengan hal ini. 

Sekalipun demikian keduanya memiliki kemiripan, padahal jelas diketahui keduanya memiliki perbedaan yang signifikan, termasuk dari untung dan ruginya. 

Lantas bagaimana menjelaskan perbedaan reseller dan dropship? Simak penjelasan yang dihimpun IDX Channel dari berbagai sumber tepercaya. 

Perbedaan Reseller dan Dropship

Reseller terdiri dari dua kata dalam bahasa Inggris, yaitu re yang berarti ulang dan seller yang berarti penjual. Bila digabungkan, reseller memiliki arti orang yang menjual ulang suatu barang. 

Reseller berarti membeli barang ke supplier atau pemilik barang untuk kemudian dijual kembali.

Sementara itu, dropship adalah sistem berjualan yang meminta supplier untuk mengirimkan produknya ke pelanggan dropshipper dengan mengatasnamakan sang dropshipper sebagai pengirimnya.

Perbedaan Reseller dan Dropship

Kami mencatat ada empat perbedaan, apa saja itu? 

1. Cara Kerjanya

Sistem dropship pada dasarnya adalah bisnis yang mendukung pemasaran secara online sehingga pelaku bisnis di bidang ini tidak perlu memikirkan tempat untuk menyimpan stok barang jualannya. Jika ada pesanan, dropshipper akan menghubungi supplier dan memintanya untuk mengirimkan barang pesanan ke alamat pelanggan. 

Sementara itu, reseller menjalankan bisnisnya dengan menjual kembali produk yang dibelinya dari orang lain, baik barang maupun jasa dari distributor.

2. Inventaris

Ketika menjadi dropshipper, Anda tidak perlu membeli barang dari supplier karena Anda hanya menjadi pihak ketiga antara pembeli dan supplier. Karena itu, hal terpenting bagi seorang dropshipper adalah mencari pelanggan, membantu proses pemesanan, dan memastikan proses pengiriman dilakukan. 

Berbeda dengan reseller yang membeli barang dari supplier dan mengatur stok barang dalam penjualan.

Inilah 4 Perbedaan Reseller dan Dropship serta Untung Ruginya. (FOTO : MNC MEDIA)

3. Modal

Karena tidak perlu membeli barang untuk dijual, seorang dropshipper tidak perlu menyiapkan modal. Paling tidak, yang dibutuhkan adalah koneksi internet yang stabil sehingga bisa berkomunikasi dengan lancar. 

Sementara itu, reseller perlu menyiapkan modal untuk membeli barang yang nantinya akan ia tawarkan kepada pembeli.

4. Strategi Pemasaran

Untuk menawarkan produk kepada calon pembeli, seorang reseller bisa melakukannya secara langsung karena ia mengetahui berapa banyak stok yang dimiliki. 

Namun, seorang dropshipper tidak bisa melakukan hal yang sama karena ia tidak mengetahui berapa banyak stok yang dimiliki supplier. Hal inilah yang menyebabkan dropshipper lebih disarankan untuk mempromosikan produknya melalui media sosial dan pengirim pesan instan.

Kelebihan dan Kekurangan dari Reseller maupun Dropship

Baik reseller maupun dropship memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Kelebihan dan kekurangan ini dapat dipertimbangkan untuk memilih menjadi reseller atau dropshipper, yaitu:

Kelebihan dan Kekurangan Reseller

1. Kelebihan

  • Mengetahui stok barang yang ada karena stok tersebut disimpan secara pribadi.
  • Dapat menjelaskan kondisi barang secara detail.
  • Dapat menerima pelanggan secara online ataupun offline.
  • Memungkinkan margin laba yang relatif lebih besar karena pihak distributor seringkali memberikan diskon khusus reseller atau biasa disebut harga grosir.

Adanya kemungkinan untuk menekan harga jual kembali yang berpotensi menarik lebih banyak pelanggan karena harga grosir yang diberikan produsen.

2. Kekurangan

  • Membutuhkan modal yang banyak, umumnya dapat mencapai jutaan.
  • Perlu melakukan pengemasan dan pengiriman barang.
  • Memerlukan tempat penyimpanan barang yang cukup.

Kelebihan dan Kekurangan Dropship

1. Kelebihan

  • Membutuhkan modal yang sedikit atau bahkan tidak memerlukan modal.
  • Tidak perlu melakukan pengemasan dan pengiriman karena semua proses tersebut dilakukan oleh supplier.
  • Dapat dijalankan di manapun dan kapanpun karena komunikasi dengan pelanggan dapat dilakukan secara online.
  • Tidak memerlukan tempat penyimpanan barang karena produk dikirimkan langsung oleh supplier ke pelanggan.
  • Meminimalisasi risiko kerugian akibat stok barang yang belum laku dijual ataupun adanya konsumen yang melakukan pembatalan transaksi.
  • Mudah untuk dijadikan pekerjaan sampingan.

2. Kekurangan

  • Margin laba yang diperoleh tidak terlalu besar karena dropshipper umumnya hanya menerima potongan atau diskon yang kecil dari supplier, tidak terlalu banyak.
  • Dropshipper tidak dapat mengetahui kondisi barang yang akan dijual secara persis karena barang hanya ada di supplier.
  • Tidak mengetahui stok barang. Dropshipper dapat menanyakannya ke supplier, tapi respons yang lambat tidak dapat terhindarkan dan hal ini menyebabkan kaburnya pelanggan.
  • Dropshipper akan kesulitan menghadapi komplain pelanggan karena tidak mengetahui kondisi barang yang dikirim.
  • Risiko kalah bersaing dengan reseller karena kemungkinan untuk menekan harga jual lebih tipis daripada reseller sehingga produknya cenderung lebih mahal.

Itulah penjelasan perbedaan reseller dan dropship. Semoga informasi ini berguna bagi Anda. (MYY)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement