IDXChannel - Penyusutan metode garis lurus bisa dilakukan dengan membaca artikel ini hingga tuntas.
Dalam bidang akuntansi, metode garis lurus merupakan salah satu pendekatan yang umum digunakan untuk menghitung penyusutan nilai suatu aset. Metode ini biasanya diterapkan untuk menentukan nilai yang telah digunakan dari suatu aset setelah melewati periode waktu tertentu.
Lantas apa saja penyusutan metode garis lurus? Simak penjelasan yang dihimpun IDX Channel dari berbagai sumber tepercaya.
Penyusutan Metode Garis Lurus
Meskipun terdapat metode lain yang dapat digunakan untuk menghitung penyusutan, metode garis lurus menjadi pilihan umum.
Metode ini khususnya cocok untuk menyusutkan aset fungsional seperti bangunan dan jenis aset lainnya. Untuk memahami lebih lanjut, berikut adalah penjelasan mengenai metode garis lurus.
Penyusutan sendiri dapat diartikan sebagai penurunan nilai atau daya guna dari suatu aset tetap berwujud. Aktiva tetap berwujud ini mencakup gedung, mesin, peralatan, dan kendaraan yang memerlukan alokasi biaya pada setiap periode pembiayaan perusahaan.
Setidaknya ada tiga faktor yang mempengaruhi beban penyusutan, yaitu harga beli aset, umur manfaat atau ekonomi, dan nilai sisa atau residu.
Harga beli aset merupakan biaya untuk memperoleh aset hingga siap beroperasi, umur manfaat terkait usia normal aset yang dapat beroperasi, dan nilai sisa berkaitan dengan nilai taksir dari penjualan aset setelah melewati masa pakainya.
Metode garis lurus adalah pendekatan yang sering digunakan untuk menghitung depresiasi aktiva tetap. Dalam konteks ini, metode garis lurus menghasilkan jumlah beban penyusutan yang konstan setiap tahun sepanjang umur manfaat suatu aset. Pendekatan ini dianggap sederhana dan memperlakukan besaran penyusutan secara tetap tanpa memperhatikan pola penggunaan aset.
Inilah Penyusutan Metode Garis Lurus dan Rumusnya. (FOTO: MNC MEDIA)
Rumus Penyusutan Metode Garis Lurus
Rumus penyusutan metode garis lurus per periode dapat dituliskan sebagai berikut:
Penyusutan = Harga Perolehan − Nilai Sisa/ Umur Ekonomis
Penyusutan menggunakan metode garis lurus juga dapat dihitung dengan persentase, dengan rumus:
Tarif Penyusutan = 100% / Umur Ekonomis
Serta rumus alternatif:
Penyusutan = Tarif × Harga Perolehan
Contoh Soal:
Misalkan pada awal tahun 2021, sebuah peralatan memiliki harga perolehan sebesar Rp20.100.000 dan diestimasi dapat digunakan selama 5 tahun dengan nilai sisa Rp100.000. Maka, nilai penyusutannya dapat dihitung sebagai berikut:
Penyusutan = Rp20.100.000 − Rp100.000/ 5 = Rp4.000.000
Dengan demikian, nilai penyusutan peralatan tersebut setiap tahunnya adalah Rp4.000.000. Melalui pemahaman mengenai metode garis lurus ini, diharapkan dapat membantu dalam mengelola penyusutan aset secara efektif dalam lingkup akuntansi perusahaan.
Itulah penjelasan penyusutan metode garis lurus. Semoga informasi ini berguna dan bermanfaat bagi Anda. (MYY)