Li Xiting terlibat dalam perusahaan pertama di China yang mengembangkan peralatan medis, yakni Shenzen Anke High-Tech Company. Perusahaan itu sebagian dimiliki oleh negara, dan didirikan oleh Chinese Academy of Sciences pada 1980-an.
Perusahaan itulah yang pertama kali meluncurkan mesin pemindai MRI di China pada 1989. Li Xiting lantas mendirikan Mindray di Shenzen pada 1991 bersama rekan-rekannya, perusahaan itu sempat melantai di Bursa Efek New York (NYSE) pada 2006. Namun akhirnya ia dan rekan pendirinya go private pada 2016.
Meskipun tercatat sebagai orang terkaya di Singapura, harta kekayaan Li Xiting sebenarnya sudah menurun sejak 2021, tepat setelah pandemi COVID-19 melanda dunia. Dulu, ia pernah mencatatkan kekayaan senilai USD21,5 miliar.
Sebagai perbandingan, orang terkaya di Indonesia saat ini adalah Prajogo Pangestu, pendiri dan pemilik konglomerat Barito Pacific. Prajogo tercatat memiliki kekayaan senilai USD63,4 miliar.
Itulah penjelasan singkat tentang orang terkaya Singapura 2024. (NKK)