“Nilai – nilai yang terkandung dalam perhelatan Asian Paragames ini sejalan dengan salah satu pilar sustainability pathway MIND ID yakni pilar ‘People’. Hal ini terkait inclusion dan diversity, dimana Perusahaan mendukung bukan hanya di tempat kerja tetapi juga untuk para atlet disabilitas mendapatkan kesempatan untuk sejajar dan mendapatkan akses untuk berprestasi di bidang olah raga,” ujarnya.
Selain dalam bidang olah raga, Grup MIND ID, juga memiliki beberapa program pemberdayaan bagi penyandang disabilitas. Batik Handayani yang berlokasi di Bogor, merupakan salah satu UMK binaan Antam, yang memberdayakan beberapa pekerja disabilitas, mulai dari diberikan ketrampilan membatik, hingga menjahit.
Lanjut di Sumatera Utara, terdapat Rumah Pemberdayaan disabilitas yang mendapat perhatian dari Inalum. Disini para disabilitas diajak untuk bisa berkarya, mulai dari menjahit, membuat kerajinan tangan, hingga perbengkelan.
“Akhirnya Striving for Equality tetap layak di kumadangakan sekalipun gemuruh Asean Paragames 2022 telah berakhir, tapi semangat kesetaraan perlu untuk terus diperjuangkan dengan memperbanyak ruang bagi mereka yang jauh lebih membutuhkan perhatian,” kata Devi.
(FRI)