2. Diperoleh dengan Proses yang Berbahaya dan Penuh Risiko
Kepiting Raja Alaska juga hidup di perairan yang dalam dan beku sehingga proses penangkapannya harus melewati proses yang berbahaya dan berisiko. Selain itu, sangat sedikit nelayan yang bisa bertahan di perairan ini untuk waktu yang lama sehingga mereka tidak bisa mendapatkan lebih banyak hasil tangkapan kepiting Raja Alaska ini. Apalagi, penangkapan kepiting jenis ini kerap dilakukan di musim dingin di bulan Oktober dan Januari ketika kepiting-kepiting ini keluar dari sarangnya.
Bahkan, menurut situs howstuffworks dalam artikel ‘How Rough Waves Work’ (2007), ada sebanyak 128 dari 100.000 nelayan harus kehilangan nyawa saat menangkap kepiting Raja Alaska ini. Tingginya risiko yang harus dihadapi para nelayan inilah yang juga membuat harga kepiting jenis ini melambung tinggi.
3. Masa Panen yang Lama
Kepiting Raja Alaska juga disebut sebagai jenis kepiting yang butuh waktu lama untuk dewasa hingga siap panen. Agar dapat dipanen, kepiting jenis ini harus berusia minimal 7-9 tahun. Lamanya waktu pematangan ini jugalah yang membuat harga kepiting Raja Alaska sangat mahal per ekornya.
Nah, itulah beberapa alasan kenapa harga kepiting Raja Alaska sangat mahal dan menjadi salah satu makanan mewah di dunia.