Ratih Ika Wijayanti
IDXChannel – Banyak orang bertanya-tanya kenapa harga kepiting Raja Alaska sangat mahal? Mahalnya harga kepiting Raja Alaska memang sudah bukan rahasia lagi.
Kepiting Raja Alaska merupakan salah satu makanan laut tidak mudah ditemukan. Makanan laut yang satu ini merupakan salah satu makanan termewah di dunia. Tak heran, kepiting yang satu ini memiliki harga yang sangat mahal.
Lalu, kenapa harga kepiting Raja Alaska sangat mahal? IDXChannel mengulas beberapa alasannya sebagai berikut.
Alasan Kenapa Harga Kepiting Raja Alaska sangat Mahal
Berdasarkan informasi dari Alaska Department of Fish and Game, kepiting Raja Alaska atau Alaskan King Crab dikenal juga sebagai Red King Crab atau Paralithodes camtschaticus. Kepiting yang satu ini merupakan jenis kepiting yang dapat tumbuh sangat besar dengan cangkang yang panjangnya bisa mencapai 28 cm.
Kepiting ini juga sangat unik karena memiliki rentang yang ukurannya bisa mencapai 150 cm. Kaki kepiting Raja Alaska ini berjumlah lima pasang dan perut yang khas berbentuk kipas yang terselip di bagian belakang cangkangnya. Berat satu kepiting Raja Alaska ini bahkan bisa mencapai sembilan kilogram.
Kepiting ini juga terkenal karena harganya yang sangat mahal. Di salah satu restoran seafood di Jakarta, kepiting Raja Alaska ini dibandrol dengan harga mencapai Rp1-1,2 juta per kilonya untuk The Holy Crab. Adapun untuk menu Live King Crab harganya bisa mencapai Rp4 jutaan per dua kilogramnya.
Sementara itu, di laman Simple Called Food, harga kepiting Raja Alaska ini bisa berkisar USD50-60 per pon atau setara dengan Rp758-900 ribu per pon. Adapun untuk sebuah kepiting Raja Alaska jumbo dengan berat mencapai 6-10 pon, harganya mencapai USD500 atau sekitar Rp7,5 juta.
Ada beberapa alasan yang membuat harga kepiting Raja Alaska ini sangat mahal dibanding harga kepiting lain pada umumnya. Dilansir dari laman Simply Called Food, Selasa (21/02/2023), berikut beberapa alasan kenapa harga kepiting Raja Alaska sangat mahal.
1. Pasokan Rendah
Salah satu alasan kenapa harga kepiting Raja Alaska sangat mahal adalah karena pasokannya yang rendah. Kepiting jenis ini hanya tumbuh di wilayah tertentu dan tidak bisa dibudidayakan di sembarangan tempat. Mereka secara khusus hidup di lingkungan yang dingin. Oleh karena itu, budidayanya hanya bisa dilakukan di wilayah khusus. Sementara itu, permintaan kepiting jenis ini justru sangat tinggi sehingga membuat persediaannya semakin minim. Hal inilah yang membuat harga makanan laut yang satu ini sangat mahal.
2. Diperoleh dengan Proses yang Berbahaya dan Penuh Risiko
Kepiting Raja Alaska juga hidup di perairan yang dalam dan beku sehingga proses penangkapannya harus melewati proses yang berbahaya dan berisiko. Selain itu, sangat sedikit nelayan yang bisa bertahan di perairan ini untuk waktu yang lama sehingga mereka tidak bisa mendapatkan lebih banyak hasil tangkapan kepiting Raja Alaska ini. Apalagi, penangkapan kepiting jenis ini kerap dilakukan di musim dingin di bulan Oktober dan Januari ketika kepiting-kepiting ini keluar dari sarangnya.
Bahkan, menurut situs howstuffworks dalam artikel ‘How Rough Waves Work’ (2007), ada sebanyak 128 dari 100.000 nelayan harus kehilangan nyawa saat menangkap kepiting Raja Alaska ini. Tingginya risiko yang harus dihadapi para nelayan inilah yang juga membuat harga kepiting jenis ini melambung tinggi.
3. Masa Panen yang Lama
Kepiting Raja Alaska juga disebut sebagai jenis kepiting yang butuh waktu lama untuk dewasa hingga siap panen. Agar dapat dipanen, kepiting jenis ini harus berusia minimal 7-9 tahun. Lamanya waktu pematangan ini jugalah yang membuat harga kepiting Raja Alaska sangat mahal per ekornya.
Nah, itulah beberapa alasan kenapa harga kepiting Raja Alaska sangat mahal dan menjadi salah satu makanan mewah di dunia.
