Kekurangan Pinjol Pendidikan
Pada dasarnya, sistem pinjaman dana pendidikan atau student Loan sudah banyak diterapkan di berbagai negara di dunia, seperti Belanda, Amerika dan lain sebagainya. Namun, sistem pinjaman dana pendidikan yang ada di beberapa negara maju ini disediakan oleh negara atau pemerintah dan bukan pihak swasta atau lembaga profit di luar pemerintahan sehingga tidak menerapkan bunga dalam pembayaran pinjaman tersebut.
Hal ini tentunya berbeda dengan yang terjadi di Indonesia. Pinjaman dana pendidikan dari swasta kerap memiliki proses kredit yang lebih kompleks dengan bunga yang relatif besar dan tenor yang cukup singkat. Meski kerap menjadi solusi bagi sebagian mahasiswa, namun besaran bunga yang harus ditanggung juga akan menambah beban.
Selain itu, pinjaman online dana pendidikan ini juga memungkinkan terjadinya gagal bayar (galbay). Jika mahasiswa gagal membayar pinjaman online tersebut, hal ini tentunya dapat menorehkan catatan negatif dalam riwayat skor kredit mereka.
Catatan negatif ini bisa menjadi hambatan besar dalam mendapatkan kredit atau pembiayaan di masa depan nantinya, seperti untuk membeli rumah atau kendaraan. Bahkan, skor kredit yang buruk juga kerap menjadi hambatan dalam mendapatkan pekerjaan karena beberapa perusahaan mungkin saja memeriksa skor kredit pelamar.
Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk mempertimbangkan beberapa kekurangan pinjol pendidikan ini sebelum mengambil keputusan mengajukan pinjaman. Selain itu, Pemerintah juga perlu melakukan langkah strategis dan taktis dalam menyikapi persoalan maraknya pinjaman online dana pendidikan di beberapa perguruan tinggi ini.