Digitalisasi juga mendorong pekerjaan yang inklusif, termasuk bagi pekerja informal dan memperluas jangkauan pelatihan. Airlangga menambahkan bahwa digitalisasi juga mendorong kesetaraan terhadap sumber-sumber ekonomi yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
”Dari segi kontribusi terhadap PDB, ekonomi digital berkontribusi sebesar 4% dan diproyeksikan akan meningkat satu setengah kali lipat. Potensi ekonomi kreatif juga perlu untuk terus dikembangkan, sehingga ekonomi digital dapat memfasilitasi pertumbuhan dan peningkatan dari kontribusi ekonomi kreatif,” kata Airlangga.
Dalam 15 tahun ke depan, Indonesia akan membutuhkan tak kurang dari 600.000 digital talent per tahun. Oleh karena itu, Airlangga menyampaikan bahwa Pemerintah terus melakukan berbagai kegiatan peningkatan SDM agar SDM Indonesia bisa adaptif terhadap kebutuhan baik di kota maupun di desa.
”Saya sangat berharap Pemprov DKI Jakarta dan Pemprov Jawa Barat dapat mendukung program-program Pemerintah Pusat, terutama dalam menciptakan ekosistem digitalisasi sekaligus menyiapkan masyarakat ataupun para pemuda untuk beraktifitas di Co-Working Space yang nantinya akan siap bekerja di sektor digital,” lanjut Airlangga.
Airlangga juga menekankan bahwa dalam agenda Presidensi G20, Indonesia juga memprioritaskan masyarakat disabilitas agar dapat tetap bekerja produktif. Untuk mendukung hal tersebut, para pengelola kota diharapkan dapat memanfaatkan digitalisasi dalam memfasilitasi masyarakat disabilitas, sehingga daerah perkotaan dapat menjadi ramah bagi para penyandang disabilitas.