Ada dua jenis aset tak berwujud, yakni aset tak berwujud yang dapat diidentifikasikan (identifiable) dan aset tak berwujud yang tidak dapat diidentifikasikan (non-identifiable).
Meskipun sama-sama tidak berwujud, keduanya memiliki perbedaan.
Aset tak berwujud yang dapat diidentifikasikan mencakup properti intelektual, paten, hak cipta, software yang dibangun oleh perusahaan, trademarks atau ciri khas produk, dan sebagainya. Aset tak berwujud dapat dijual oleh perusahaan.
Sementara aset tak berwujud yang tidak dapat diidentifikasikan adalah goodwill. Goodwill merupakan nilai tambah yang melekat pada suatu perusahaan dan tidak dapat diukur secara langsung, namun berpengaruh pada perusahaan tersebut.
Secara internal, goodwill tidak tercatat sebagai aset. Namun saat perusahaan dijual ke pihak lain, goodwill dapat dicatat sebagai aset sehingga nilai jual perusahaan dapat bertambah dari nilai wajarnya.
Contoh lain aset tak berwujud yang tidak dapat diidentifikasikan adalah branding, reputasi, dan basis pelanggan yang kuat. Ketiganya dapat termasuk dalam goodwill. Aset semacam ini sulit ditakar secara nominal, namun keberadaannya dapat sangat berpengaruh pada kinerja penjualan bisnis.