sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Mengenal Uang Panas dan Uang Dingin, serta Money Management dalam Investasi

Milenomic editor Kurnia Nadya
07/10/2024 14:06 WIB
Uang dingin adalah istilah untuk merujuk dana menganggur tidak terpakai dalam jangka pendek, umumnya berasal dari sisa gaji yang dapat dipakai dengan bebas.
Mengenal Uang Panas dan Uang Dingin, serta Money Management dalam Investasi. (Foto: Freepik)
Mengenal Uang Panas dan Uang Dingin, serta Money Management dalam Investasi. (Foto: Freepik)

Itulah risiko investasi logam mulia, yakni investor mau tidak mau harus menyimpan emasnya dalam jangka panjang. Minimal 3-5 tahun, sampai harga buyback hari itu lebih tinggi dibanding harga pembeliannya. Dari sinilah investor mendapatkan keuntungan berupa capital gain (selisih harga jual yang lebih tinggi dari harga beli). 

Sementara risiko investasi saham lebih tinggi lagi, karena harga saham berfluktuasi setiap hari. Sekalipun investor membeli saham-saham big banks yang relatif aman pergerakannya secara tahunan, tetap ada masanya saham-saham big banks mencatatkan tren penurunan. 

Jika investor membeli saham dengan uang dingin, maka dia tidak akan terdesak untuk menjual saham-sahamnya ketika muncul kebutuhan darurat, karena dia sudah memiliki dana darurat yang teralokasikan dengan baik. 

Konsekuensi investasi saham adalah risiko rugi dan cut loss. Kerugian lebih mudah dihadapi ketika modal yang dipakai adalah uang menganggur, bukan uang panas yang mestinya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. 

Kerugian investasi itu juga tidak akan mengganggu kelangsungan hidup investor, karena modal yang dipakai bukanlah uang panas. 

Halaman : 1 2 3 4 5
Advertisement
Advertisement