Permainan ini pun kembali populer terutama di Indonesia pada tahun 1990-an. Mainan lato-lato ini berupa pendulum yang memiliki dua buah bola pemberat yang berukuran sama.
Kedua bola tersebut terikat pada seutas tali dengan cincin di bagian atasnya yang digunakan untuk mengaitkan jari agar bisa menggerakan bola supaya dapat beradu dan mengeluarkan suara “nok nok” yang keras.
Adapun saat ini, lato-lato kembali diperjualbelikan dan dimainkan. Permainan ini kembali populer sejak awal Desember 2022. Banyak masyarakat yang mencari permainan ini sehingga membuat permintaan lato-lato meningkat drastis.
Popularitas lato-lato saat ini juga tak terlepas dari peran media sosial. Seiring dengan masifnya penggunaan media sosial, banyak orang kerap mengunggah aktivitasnya di media sosial mereka. Informasi mengenai permainan lato-lato pun kerap dibagikan di media sosial ini hingga permainan ini menjadi viral.
Motif dan ukuran lato-lato pun mengalami berbagai modifikasi dalam berbagai ukuran, warna, dan gambar. Jika dulu lato-lato hanya berupa bandulan lato polos, kini lato-lato lebih bervariasi dengan berbagai gambar karakter dan ekspresi wajah yang sengaja ditempel sebagai hiasannya. Variasi ukuran dan gambar lato-lato yang kian beragam ini pun membuat permainan ini semakin banyak diincar.