IDXChannel – Perbedaan debit dan kredit dalam akuntansi penting untuk dipahami. Kedua istilah ini merupakan elemen penting dalam pencatatan keuangan.
Debit dan kredit adalah dua konsep fundamental yang ada dalam akuntansi. Baik debit maupun kredit digunakan untuk mencatat transaksi keuangan dalam pembukuan. Kedua konsep ini berfungsi untuk menjaga keseimbangan dalam pencatatan transaksi sehingga setiap perubahan dalam satu sisi memiliki perubahan yang sama pada sisi yang berlawanan.
Untuk memahami lebih jelas mengenai kedua konsep ini, IDXChannel merangkum pengertian dan perbedaan debit dan kredit dalam akuntansi yang bisa Anda jadikan referensi.
Perbedaan Debit dan Kredit
Debit adalah entri yang dicatat di sisi kiri dari akun dalam sistem pembukuan. Secara umum, debit mencerminkan peningkatan pada akun aset atau pengurangan pada akun kewajiban atau ekuitas.
Secara umum, debit biasanya diartikan sebagai penambahan aset, bisa berupa penambahan uang, peralatan, perlengkapan, maupun aset tidak berwujud seperti sewa dan piutang.
Sementara itu, kredit adalah entri yang dicatat di sisi kanan dari akun dengan nama latin credere. Kredit biasanya mencerminkan penurunan pada aset atau peningkatan pada kewajiban dan ekuitas. kredit digunakan untuk pencatatan peningkatan akun liabilitas atau ekuitas, menurunkan akun aset atau beban.
Secara umum, jika aset atau beban ada pada posisi kredit, maka hal ini berarti ada pengurangan dalam akun tersebut. Sebaliknya jika akun utang, akumulasi, dan ekuitas berada pada posisi debit, maka hal ini berarti akun ini mengalami peningkatan nilai.
Setiap kali melakukan transaksi akuntansi, setidaknya dua akun akan terpengaruh, yaitu akun debit dan akun kredit. Transaksi tersebut akan dicatat dalam satu akun debit dan satu akun kredit. Meskipun tidak ada batasan jumlah akun yang dapat dicatat dalam setiap transaksi, namun minimal harus ada dua akun yang terlibat.
Jumlah total yang dicatat dalam debit dan kredit untuk setiap transaksi harus sama agar transaksi dianggap seimbang. Jika transaksi tidak seimbang, hal ini akan memengaruhi laporan keuangan.
Perbedaan Debit dan Kredit
Perbedaan debit dan kredit yang paling utama terletak pada beberapa hal sebagai berikut.
- Debit mengacu pada sisi kiri akun besar, sedangkan kredit terletak pada sisi kanan akun buku besar.
- Rekening penerima akan tercatat dalam akun debit. Sebaliknya, rekening pemberi akan tercatat dalam akun kredit.
- Semua transaksi keuangan yang masuk berarti tercatat dalam akun debit pada neraca. Sementara itu, semua transaksi yang keluar maka dicatat dalam akun kredit.
- Pada laporan laba rugi semua pengeluaran dan kerugian akan dicatat dalam akun debit, sedangkan pendapatan akan dicatat dalam kredit.
- Peningkatan debit biasanya disebabkan oleh kenaikan cash, inventaris, mesin, perlengkapan, asuransi, dan lain-lain. Sedangkan peningkatan kredit disebabkan oleh adanya kenaikan dana pemegang saham, biaya, laba ditahan, hutang dan lainnya.
Berikut gambaran umum mengenai perbedaan debit dan kredit yang perlu Anda ketahui.
Aspek Perbedaan |
Debit |
Kredit |
---|---|---|
Letak Catatan (Posisi) |
Dicatat di sebelah kiri |
Dicatat di sebelah kanan |
Pengaruh pada aset |
Meningkatkan aset |
Menurunkan aset |
Pengaruh pada kewajiban |
Menurunkan kewajiban |
Meningkatkan kewajiban |
Pengaruh pada ekuitas |
Menurunkan ekuitas |
Meningkatkan ekuitas |
Pengaruh pada pendapatan |
Menurunkan pendapatan |
Meningkatkan pendapatan |
Pengaruh pada beban |
Meningkatkan beban |
Menurunkan beban |
Dalam sistem akuntansi berpasangan, setiap transaksi harus memiliki jumlah debit yang sama dengan jumlah kredit. Dengan kata lain, ketika ada perubahan pada satu sisi akun (misalnya debit), harus ada perubahan yang seimbang pada sisi lain (kredit). Hal ini untuk memastikan bahwa catatan keuangan selalu seimbang dan akurat.
Itulah penjelasan mengenai apa itu debit dan kredit serta perbedaan debit dan kredit yang perlu Anda pahami dalam akuntansi.