Metode ini dianggap paling sederhana dan umum digunakan karena pembagiannya yang merata. Dengan menggunakan metode penyusutan garis lurus, aset diasumsikan memiliki penggunaan dan manfaat yang sama setiap tahun hingga mencapai nilai sisa atau tidak lagi digunakan. Adapun rumus penyusutan garis lurusnya adalah sebagai berikut.
Rumus Biaya Penyusutan = (Biaya Perolehan Aset – Nilai Residu atau Sisa) / (Masa Manfaat Aset)
Komponen Rumus:
- Biaya Perolehan: Biaya awal untuk memperoleh dan membuat aset siap digunakan.
- Nilai Residu atau Sisa: Nilai perkiraan aset pada akhir masa manfaatnya.
- Masa Manfaat: Perkiraan waktu penggunaan aset atau umur ekonomis aset, biasanya dinyatakan dalam tahun.
Cara Menghitung Penyusutan Garis Lurus
Untuk menghitung penyusutan garis lurus, Anda perlu mengetahui biaya perolehan aset, nilai sisa, dan masa manfaat asetnya. Berikut contoh perhitungan penyusutan garis lurus yang bisa Anda jadikan referensi.
Sebagai contoh, sebuah perusahaan membeli mesin dengan harga perolehan sebesar Rp500.000.000, nilai sisa Rp25.000.000, dan masa manfaat selama 5 tahun. Maka nilai penyusutannya adalah sebagai berikut.
Rumus Biaya Penyusutan = (Biaya Perolehan Aset – Nilai Residu atau Sisa) / (Masa Manfaat Aset)