Tupper dikenal sebagai sosok yang kreatif. Sejak usia 21 tahun, ia sudah bergabung dengan perusahaan yang berbasis inovasi. Lewat berbagai riset yang dilakukannya, ia pun berhasil menemukan sebuah metode untuk memurnikan ampas biji hitam polyethylene yang menjadi bahan dasar pembuatan plastik. Tupper memurnikannya dan mengubahnya menjadi plastik yang fleksibel, tidak berminyak, kuat, aman, ringan, dan tidak berbau.
Pada 1938, Tupper pun mendirikan perusahaannya sendiri yakni Earl S Tupper Company. Ia pun berhasil mematenkan produknya dengan nama Poly-T. Hingga pada 1946, Tupper turut memeriahkan pasar Amerika yang kembali berkembang usai Perang Dunia II. Ia meluncurkan produk pertamanya yang berhasil disambut dengan baik dan penuh antusias di pasaran.
Produk tersebut merupakan produk wadah penyimpan makanan Wonderlier Bowl dan Bell Tumbler dengan merek Tupperware. Tupper menciptakan produk tersebut untuk menjaga makanan agar tetap segar di masa ketika lemari es dan gas mulai diproduksi pasca Perang Dunia II.
Selanjutnya, Tupper pun mematenkan Tupper Seal pada tahun 1949. Ia kemudian memperkenalkan produknya ke departement store dan toko perangkat keras. Produk-produk ini sangat inovatif. Sayangnya, produk Tupperware pada saat itu tidak laku di toko-toko karena pelanggan tidak memahami cara pakainya sehingga membutuhkan sebuah demonstrasi.
Pada 1950, Brownie Wise pun bergabung dengan perusahaan Tupper dan memperkenalkan konsep Tupperware Party. Konsep ini merupakan cara penjualan unik, informatif, dan juga menghibur. Di bawah kepemimpinan Brownie Wise, penjualan Tupperware mulai mengalami peningkatan hingga sangat sukses.