Lalu Effendi memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp35 juta, aset berupa kas dan setara kas senilai Rp2,52 miliar. Dia juga tercatat memiliki utang senilai Rp700 juta. Sehingga total harta kekayaannya adalah Rp8,46 miliar.
Nama Effendi Edo akhir-akhir ini mencuat ke permukaan menyusul protes warga Cirebon terhadap kenaikan PBB hingga 1.000 persen. Kenaikan tarif PBB rupanya tidak hanya terjadi di Pati, tetapi juga di kota lain seperti Cirebon.
Dari kabar yang beredar di media massa, kenaikan tarif itu terjadi sejak 2024 dalam rentang mulai 150 persen hingga 1.000 persen dari tarif sebelumnya. Bagi masyarakat yang kebagian naik hingga 1.000 persen tentu berat untuk melunasinya.
Tak mengherankan bila masyarakat setempat melayangkan protes sejak 2024 silam. Menyikapi protes warga, Effendi berjanji akan mengkaji ulang kenaikan tarif pajak hingga ratusan persen tersebut.
Itulah penjelasan singkat tentang kekayaan Wali Kota Cirebon.
(Nadya Kurnia)