Dalam mengantisipasi lonjakan permintaan hampers selama Ramadan, Dea melakukan beberapa hal.
”Aku selalu melihat data peak season dari tahun-tahun lalu, jadi kita bisa maksimalin di mana. Akhirnya kita bisa maksimalin berapa stoknya,” tuturnya.
Pada Ramadan 2023, Dea sudah melakukan antisipasi berbulan-bulan sebelumnya. Dia sudah menyiapkan desain, packaging sejak November 2022.
Dalam menjalankan bisnisnya, Dea juga sangat memerhatikan konsep. Dia berusaha sebaik mungkin untuk mengikuti keinginan konsumen. Dea selalu mendengarkan masukan-masukan dari konsumen atau pelanggan dan berusaha mengakomodir keinginan mereka.
Mengenai perbedaan hampers dan parsel, Dea memiliki pandangannya sendiri.
”Sebenarnya sama saja ya, mungkin bedanya parsel itu biasanya lebih gampang dikirim-kirim ke luar kota karena biasanya masih masuk ukuran maksimal Pos. Sementara hampers gede-gede banget dan biasanya pengirimannya jauh lebih susah,” jelasnya.
Masalah penyebutan hampers dan parsel, menurut Dea, berbeda karena pandangan generasi saja. Generasi milenial lebih banyak menyebut hampers, sementara generasi boomers menyebutnya sebagai parsel.
Hampers sangat identik dengan packaging atau kemasan. Dalam bisnisnya, Dea menjelaskan, sejak awal dia melakukan progres terkait peningkatan packaging.
Pada awalnya, kemasan hampers bisnis Dea hanya dus diberi pita, tetapi persaingan membuat Dea memikirkan strategi membuat packaging yang lebih menarik.
”Setelah 2020 cuma pakai dus coklat, 2021-nya sudah mulai pakai hardbox. Cuma hardbox agak pricey, kita mulai cari-cari alternatif lain bagaimana cara biar cakep, biar kokoh, tapi enggak terlalu pricey ke customer. Di mulai saat Natal kemarin (2022), packaging Carramica menyesuaikan customer,” tuturnya.
Dalam menentukan kemasan yang menyesuaikan konsumen, Dea menyedikan katalog yang bisa menyesuaikan bujet konsumen.
Dalam kesempatan tersebut, Dea menceritakan pengalamannya selama tiga tahun berbisnis. Menjual hampers yang berisi piring yang rawan pecah, Dea memiliki pengalaman di mana barang yang dijualnya pecah. Pengalaman itu terjadi pada awal-awal bisnisnya. Menjelang tahun kedua dan ketiga, persentasi kejadiaan barang pecah sangat jarang terjadi.