“Kalau kita bersedekah kepada kaum kerabat, menurut Nabi itu pahalanya dua, yaitu pahala sedekah dan pahala silaturahmi,” jelas Ahmad Kosasih.
Setelah keluarga atau kerabat, arah sedekah lainnya adalah tetangga dekat yang membutuhkan. Mengenai bentuk sedekah, Ahmad menjelaskan bentuk sedekah paling tepat untuk saat ini adalah uang.
”Uang dapat digunakan untuk apa saja, dibanding ketika kita memberikan makanan. Bisa jadi ketika kita memberikan makanan, buat kita makanannya istimewa, tetapi ada orang-orang yang tidak bisa makan makanan yang kita berikan,” tegasnya.
Ahmad Kosasih juga membahas tentang cara mengatur keuangan selama Ramadan. Dia bilang, pada zaman ini, penentuan besarnya pengeluaran bukan dari kebutuhan, tetapi dari pemasukan. Semakin besar pemasukan, semakin besar pula keinginan.
”Islam mengajarkan kepada kita, silakan Anda memanfaatkan keuangan Anda untuk kebutuhan pokok Anda, tetapi jangan melampaui batas,” tuturnya.
Dia meminta agar umat Islam mendahulukan kebutuhan dibandingkan keinginan. Sambungnya, pengaturan keuangan untuk zakat fitrah dan THR.
Zakat fitrah, menurut Ahmad, terhitung sebagai kewajiban setiap muslim, baik orang kaya maupun miskin. Besarnya zakat fitrah per individu adalah 2,5 kilogram beras.
Bagi orang yang kaya atau mampu, selain kewajiban zakat fitrah, mereka juga membayar untuk zakat harta sebesar 2,5% dari kelebihan hartanya.
(Penulis: Prihandini N/Magang)
(FAY)