Dalam berinvestasi, John empat hal. Pertama, memilih perusahaan yang produknya mudah dimengerti. Kedua, cari perusahaan yang mampu mencetak return on equity tinggi serta utang rendah. Dia menjelaskan, biasanya perusahaan dengan klasifikasi tersebut juga memiliki profit margin yang lebih tinggi dibanding kompetitor.
Selanjutnya mengenai manajemen. Perusahaan yang memiliki Good Corporate Governance (GCG) baik selalu menjadi pilihan. Selain itu, perusahaan tidak menyalahgunakan uang, serta perusahaan tersebut dijalankan oleh orang-orang yang punya kemampuan di bidangnya.
Dan yang terakhir, mempertimbangkan valuasi. Perusahaan yang memiliki PER di bawah 5 kali dan PBV di bawah 0,8 kali cocok untuk dipilih. Selain itu net asset value (NAV) di atas nilai pasar ekuitas bisa dipilih. Dimana valuasi juga jadi hal yang harus dipertimbangkan jika ingin sukses investasi saham.
Sebagai informasi, dirinya mengaku pernah belajar analisa teknikal dari perusahaan sekuritas yang ada di Medan. Namun Ia merasa kurang tertarik untuk menerapkan ilmu yang sudah didapatkannya tersebut.
“Saya diajari untuk beli saham saat harga naik. Ini kurang logis sebab statistika dan peluang adalah dua hal yang berbeda,” jelasnya.
(IND)