“Para peserta kami dorong untuk memahami nilai-nilai budaya Jepang seperti kesopanan, ketepatan waktu, kerja keras, serta penghargaan terhadap sesama dan lingkungan. Etika di tempat umum, termasuk di transportasi publik, budaya antre, dan tata cara membuang sampah juga menjadi hal penting dalam proses adaptasi mereka,” ujar Ni Kadek.
Acara pembukaan juga dihadiri oleh Deputy Director Second Southeast Asia Division dari Kementerian Luar Negeri Jepang (MOFA), Matsunaga Satoshi, serta perwakilan dari Economic Partnership Agreement Office, Employment Security Bureau Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Jepang (MHLW).
General Manager AOTS, Takemoto Yuko, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kelanjutan program ini dan berharap para peserta dapat mengikuti jejak sukses para alumni sebelumnya dalam menjalankan tugas mereka secara profesional dan berdedikasi tinggi di Jepang. (Wahyu Dwi Anggoro)