Meski sebagian besar wilayah Indonesia telah masuk musim penghujan, namun puncak musim penghujan di berbagai daerah berbeda-beda. “Jadi kalau kita lihat barangkali seperti kita lihat jadi Jawa yaitu rata-rata di bulan Januari sampai Februari, sedangkan di Kalimantan itu ada yang sebagian di Oktober, November, Desember,” paparnya.
Lebih lanjut, Guswanto meminta agar masyarakat waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seiring dengan memasuki puncak musim hujan. “Kami imbau pertama adalah masyarakat tetap tenang terhadap bencana hidrometeorologi ini artinya perlu diwaspadai untuk terjadinya cuaca ekstrem,” jelasnya.
“Jadi tidak perlu kita terlalu keras (takut) terhadap potensi bencana hidrometeorologi, yang penting adalah bagaimana memastikan kesiapsiagaan kita sendiri menghadapi cuaca ekstrem,” katanya.
Guswanto pun meminta masyarakat untuk mengenali lingkungan juga tempat tinggal. “Kedua, melihat bagaimana perubahan cuaca harian hari demi hari bahkan jam demi jam Berdasarkan informasi yang diberikan oleh BMKG,” paparnya.
“Dan yang dilanjut lagi adalah bagaimana kita dapat melakukan penataan lingkungan yang lebih ramah terhadap bencana artinya apabila itu terjadi cuaca ekstrem tidak memunculkan bencana. Kemudian barangkali juga seperti melakukan pemangkasan pohon dan lain sebagainya,” pungkasnya.
(YNA)