sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

733 Bencana Melanda RI Sejak Awal 2024, Mayoritas Banjir dan Longsor

News editor Binti Mufarida
06/05/2024 21:58 WIB
Tercatat kejadian banjir dan tanah longsor paling banyak memakan korban jiwa.
733 Bencana Melanda RI Sejak Awal 2024, Mayoritas Banjir dan Longsor (Foto: MNC Media)
733 Bencana Melanda RI Sejak Awal 2024, Mayoritas Banjir dan Longsor (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sebanyak 733 kejadian bencana melanda wilayah Indonesia sejak awal tahun hingga 6 Mei 2024. 

Tercatat kejadian banjir dan tanah longsor paling banyak memakan korban jiwa. Dari data BNPB, bencana terbanyak yakni banjir dengan 485 kejadian, cuaca ekstrem 139 kejadian, tanah longsor 58 kejadian, kebakaran hutan dan lahan 39 kejadian, gempabumi 7 kejadian, gelombang pasang dan abrasi 2 kejadian, erupsi gunung api 2 kejadian, dan kekeringan 1 kejadian.

“Secara umum memang kalau kita lihat hingga 6 Mei itu secara umum di Indonesia memang kita masih sangat dominan dengan bencana hidrometeorologi basah, khususnya banjir,” ungkap Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari saat Konferensi Pers secara virtual, Senin (6/5/2024).

Aam sapaan Abdul Muhari mengatakan dari catatan BNPB, banjir bandang dan tanah longsor paling signifikan memakan korban. “Dan catatan kita di BNPB Itu khusus untuk banjir, banjir bandang dan tanah longsor khusus yang terakhir juga tanah longsor itu di awal tahun 2024 ini sangat-sangat signifikan ya dan memakan korban cukup banyak.”

Aam pun mengatakan salah satu kejadian bencana dalam tiga minggu yang paling banyak memakan korban yakni bencana banjir dan tanah longsor di Pesisir Selatan dan Tana Toraja. “Seperti yang terjadi di Pesisir Selatan bulan lalu, kemudian Tana Toraja 3 minggu yang lalu ada beberapa kali di Jawa Barat dan di beberapa tempat lain,” ujar Aam.

“Jadi memang kondisi-kondisi cuaca ekstrem yang kemudian memungkinkan terjadinya hujan dengan intensitas tinggi dalam waktu singkat ataupun dalam durasi lama ini membuat tingkat kerawanan atau tingkat potensinya banjir, banjir bandang, tanah longsor menjadi sangat tinggi,” pungkasnya.  

(DES)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement