"Rincian pengungsi yang berasal dari Kecamatan Koto Tangah sebanyak 31 unit, Kecamatan Kuranji 11 unit, Kecamatan Pauh 36 unit dan Kecamatan Nanggalo 1 unit," ujarnya.
Pria yang akrab disapa Aam itu menejelaskan, huntara disiapkan sebagai solusi sementara seiring dengan menunggu proses rehabilitasi dan rekonstruksi rumah warga yang mengalami kerusakan akibat bencana.
"Hunian sementara yang disiapkan dilengkapi dengan fasilitas dasar, seperti akses air bersih, sanitasi, listrik, serta sarana pendukung lainnya guna memenuhi kebutuhan dasar pengungsi," kata Aam.
Pemerintah juga memastikan penataan lingkungan huntara memperhatikan aspek keamanan dan kenyamanan bagi seluruh penghuni, termasuk kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan penyandang disabilitas.
Selain penyediaan hunian, pemerintah tetap melanjutkan pendampingan kepada warga terdampak melalui pemenuhan kebutuhan logistik, layanan kesehatan, serta dukungan psikososial.
"Upaya ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam memberikan perlindungan dan pemulihan menyeluruh bagi masyarakat terdampak bencana," ujar Aam.
(Dhera Arizona)