"Maksudnya setelah melihat hilal tanggal 1 bulan hijriah. Melihat hilal bisa dengan rukyat, bisa dengan hisab," imbuhnya.
Rukyat sendiri, lanjut Mahfud, adalah melihat dengan mata atau teropong layaknya praktik zaman Nabi.
"Hisab adalah melihat dengan hitungan ilmu astronomi. Rukyat tentu didahului dengan hisab juga untuk kemudian dicek secara fisik," tuturnya.
"NU dan Muhammadiyah sama-sama berhari raya pada tanggal 1 Syawal. Bedanya hanya dalam melihat derajat ketinggian hilal," sambungnya.