Hilangnya keanekaragaman hayati dan malnutrisi membebani sistem pangan, yang menyumbang 70 persen dari penggunaan air global, 50 persen dari lahan yang dapat dihuni, dan 80 persen dari hilangnya keanekaragaman hayati. Sistem pangan juga mempekerjakan 40 persen tenaga kerja di kawasan ini.
"Dukungan yang diperluas ini akan membantu negara-negara untuk mengurangi kelaparan, memperbaiki pola makan, dan melindungi lingkungan alam, sekaligus memberikan peluang bagi para petani dan pelaku agribisnis," tutur Kanda.
"Hal ini akan mendorong perubahan di seluruh rantai nilai makanan, mulai dari bagaimana bahan-bahan makanan ditanam dan diproses, hingga bagaimana makanan tersebut didistribusikan dan dikonsumsi," katanya. (Wahyu Dwi Anggoro)